Aksi 22 Mei

Inilah Politikus Pendana Kivlan Zen untuk Digunakan Anak Buahnya Beli Senjata Api

Tersangka baru terkait kepemilikan senjata api ilegal untuk aksi 22 Mei dan eksekusi empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei bertambah.

Editor: Y Gustaman
Kompas TV
Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen, memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri, Senin (13/5/2019). 

Polisi pun membeberkan peran-peran Kivlan Zen dan hubungannya dengan Helmi Kurniawan alias Iwan dan eksekutor lain seperti Tajudin, Azwarmi, dan Irfansyah.

"Tersangka KZ berperan memberikan perintah kepada tersangka HK alias I dan tersangka AZ untuk mencari eksekutor pembunuhan," ujar Ade.

Kompas TV yang menyiarkan langsung konferensi tersebut, polisi menyebut peran Kivlan Zen berikutnya memberi uang Rp 150 juta kepada Iwan untuk membeli beberapa pucuk senjata api.

Setelah Iwan berhasil membeli empat pucuk senjata api, Kivlan Zen masih menyuruhnya mencari satu senpi laras panjang lainnya karena yang ada belum memenuhi standar.

"Kemudian memberikan TO, target-target yang tadi, yang akan dieksekusi atau dibunuh, yaitu empat orang tokoh nasional dan satu orang pimpinan lembaga survei," sambung Ade.

Tak cukup di situ, Kivlan Zen pun memberikan uang Rp 5 juta kepada tersangka Irfansyah untuk mengintai Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

Ponsel sebagai media komunikasi Kivlan Zen dengan para eksekutor pun sudah disita polisi.

Pengakuan para eksekutor diputar 

Turut hadir dalam konferensi pers Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjend Sisriadi, dan beberapa pejabat Polri.

Salah satu rekaman yang diputar adalah pengakuan tersangka Iwan. Ia mengakui bersama Tajudin alias Udin bertemu Kivlan Zen di Kelapa Gading.

Iwan sangat menghormati Kivlan Zen sebagai mantan atasan dan seniornya.

"Saya diamankan polisi pada tanggal 21 Mei terkait ujaran kebencian dan kepemilikan senjata api dan ada kaitannya dengan senior saya, jenderal yang saya hormati dan saya banggakan yaitu bapak Mayor Jenderal Kivlan Zen," aku Iwan.

Pertemuan Iwan dan Udin dengan Kivlan Zen berlangsung Maret di Kelapa Gading. 

Dalam pengakuannya, Iwan menyebut Azwarmi atau Armi adalah ajudan dan orang dekat Kivlan Zen

Armi ini yang memegang senjata Mayer dan ladies gun.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved