Kivlan Zein Baru Jawab 11 Pertanyaan Terkait Sumber Uang, Polisi Agendakan Pemeriksaan Lanjutan
Kivlan Zein diperiksa sebagai saksi dari tersangka kasus makar lainnya yakni Habil Marati terkait dana 150.000 dolar singapura, sekitar Rp 150 juta
TRIBUNJAKARTA.COM- Tersangka kasus makar Kivlan Zein kembali diperiksa penyidik di Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Dalam pemeriksaan selama tujuh jam, pria berpangkat terakhir Mayjen (Purn) tersebut dicecar 11 pertanyaan oleh penyidik, Jumat (15/6/2019).
Hal itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Kivlan Zein diperiksa sebagai saksi dari tersangka kasus makar lainnya yakni Habil Marati terkait dana 150.000 dolar singapura atau sekitar Rp 150 juta.
Sebelumnya, polisi menyataka bahwa Habil Marati merupakan penyandang dana atau donatur rencana pembunuhan 4 jenderal dan satu pimpinan lembaga survei.
Menurut Argo Yuwono, dari sejumlah pertanyaan yang dilayangkan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kivlan Zein baru menjawab 11 pertanyaan.
"Pertanyaan seputar dana pemberian dari HM (Habil Marati) ke KZ (Kivlan Zein). Baru 11 pertanyaan yang dijawab, akan diagendakan lagi untuk kembali dimintai keterangan," kata Argo Yuwono, Sabtu (15/6/2019).
Menurutnya, Kivlan Zein diperiksa mulai dari Jumat (14/6/2019) sekitar pukul 15.00 WIB-22.30 WIB.
"Saudara KZ diperiksa sebagai saksi terhadap tersangka HM," katanya lagi.
Dalam pemeriksaan itu, kata Argo Yuwono, penyidik melakukan kroscek dari keterangan atau hasil pemeriksaan HM dan KZ.
"Untuk dilihat dan dikroscek keterangan keduanya," kata Argo Yuwono.
Dia menambahkan, keterangan mereka akan membuat kasus ini semakin terang dan jelas.
Sementara itu, kuasa hukum Kivlan Zein, Muhammad Yuntri, mengakui bahwa kliennya diperiksa penyidik terkait penerimaan dana dari Habil Marati dengan 11 pertanyaan.
"Intinya mempertanyakan masalah sumber dana. Benar terima dana atau tidak. Sumber dana yang diterima antara Pak Kivlan dengan yang diterima oleh Iwan berapa," kata Yuntri saat dikonfirmasi.
Namun, pemeriksaan dihentikan, karena Kivlan Zein tiba-tiba mengalami sakit gigi dan akan diperiksa lagi pada agenda berikutnya.
"Jadwalnya akan disesuaikan dengan jadwal penyidik, jadwal penyidik juga cukup padat dan juga kondisi Pak Kivlan yang kambuh sakit giginya. Jadi belum tuntas BAP-nya tadi," kata Yuntri.
Sebelumnya Wakil Direskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam, membeberkan sosok penyandang dana atau donatur rencana pembunuhan 4 tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.
• Bergaya Bagai Sultan, Saaih Halilintar Bagikan Riyal Kepada Saudaranya di Mekkah
• Bayi Baru Berusia 5 Hari Ditemukan di Kebun Mangga, Warga Berdatangan Ingin Adopsi
• Timnas Indonesia Hadapi Vanuatu, Pemain Persija Ini Bakal Dukung Langsung dari Tribune SUGBK
Habil Marati alias HM merupakan politisi PPP yang pernah menjabat posisi penting di PSSI, serta menjabat sebagai direktur sejumlah perusahaan.
Dalam penyidikan polisi, Habil Marati berperan sebagai pemberi uang kepada Kivlan Zen dan Iwan yang diminta menjadi eksekutor.
Habil Marati ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap aparat Polda Metro Jaya di rumahnya di Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019).
Uang yang diberikan Habil Marati ke Kivlan Zen sebesar 15.000 dolar Singapura atau senilai Rp 150 juta untuk pembelian senjata api dan dana operasional.
"HM juga memberikan uang Rp 60 Juta kepada tersangka HK alias I. Uang itu juga untuk biaya operasional dan pembelian senpi (senjata api)," kata Ade Ary Syam. (Budi Sam Law Malau)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kivlan Zein Jawab 11 Pertanyaan Soal Dana Rp 150 Juta dari Habil Marati Untuk Pembunuhan 4 Jenderal