Tak Ada Lahan Parkir Mobil di Pasar Ular, Pedagang Harap Ada Solusi Untuk Kendaraan Roda Empat

Memang tidak padat, hanya saja saat dua mobil secara berlawanan melintas akan kesulitan melewatinya karena jalur kendaraan yang menjadi sempit.

Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Afriyani Garnis
Aksesoris rumah keramik yang dijual di Pasad Ular Permai, Jakarta Utara, Sabtu (15/6/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNJAKARTA.COM,  TANJUNG PRIOK - Pasar Ular Permai diketahui tak memiliki lahan khusus parkir kendaraan.

Untuk kendaraan roda dua saja, sang juru parkir memarkirkan kendaraan pengunjung pasar di bahu jalan.

Alhasil, sepanjang pertokoan Pasar Ular Permai bahu jalannya dipenuhi kendaraan roda dua milik pengunjung.

Memang tidak padat, hanya saja saat dua mobil secara berlawanan melintas akan kesulitan melewatinya karena jalur kendaraan yang menjadi sempit.

Perihal keamanan, dua kartu nomor parkir pun diberikan juru parkir kepada pengunjung. Satu diletakkan di spion motor sementara satu lainnya disimpan untuk menebus motor diparkiran usai berbelanja.

Seorang pedagang keramik di Pasar Ular Permai Yanti menyebutkan, kendala pedagang sejak lama adalah lahan parkir untuk pelanggannya yang menggunakan mobil.

Untuk mencapai pasar pembeli harus memarkirkan kendaraan cukup jauh dari pasar.

Sementara parkir di bahu Jalan Yos Sudarso disebutkannya sudah dilarang.

Sedangkan jika memaksakan parkir di depan toko, tentu akan mengganggu kendaraan lainnya yang melintas.

"Kita di sini butuh lahan parkir mobil, kalau parkir pinggir Jalan Yos Sudarao kan dilarang, pokoknya sulit kalau pembeli gunakan mobil kesini, harus jalan jauh karena parkir mobil nya kedalam," kata Yanti saat ditemui di kiosnya, Sabtu (15/6/2019).

Yanti berharap, kondisi tersebut dapat menjadi perhatian Pemerintah Kota Jakarta Utaran kedepannya.

Apalagi pedagang disana sudah banyak memiliki langganan dan berkeinginam membuat nyaman pelanggannya.

"Ramainya di online, karena kalau disini aksesnya susah, jadi sepi," tutup Yanti.

Barang-barang Setya Novanto dari Lapas Sukamiskin Sudah Diangkut ke Lapas Gunung Sindur

Sederat Fakta Pengemudi BMW Todongkan Senjata: Positif Narkoba dan Terancam 12 Tahun Penjara

 

Diketahui belasan pedagang keramik sudah berjualan puluhan tahun turun temurun di sana.

Popularitas pasar itu pun sudah sampai terdengar hingga Indonesia bagian timur.

"Wah sudah sampai jauh ke luar kota, Ambon, Palu, Manadodan masih banyak lagi, kita kirim online," ucap Epi (25) satu diantara karyawan toko keramik di Pasar Ular Permai.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved