PPDB 2019

Tak Ada Guru yang Tangani Anak Berkebutuhan Khsusus, PPDB Jalur Inklusi SMPN 255 Jakarta Kosong

Meski tak ada yang mendaftar, Tumeri mengaku cukup banyak orang tua anak disabilitas yang berniat mendaftarkan anaknya ke SMPN 255 Jakarta.

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Bima Putra
Wakil Kepala SMPN 255 Jakarta Tumeri di SMPN 255 Jakarta, Rabu (19/6/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT- Hingga ditutupnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur inklusi 13 Juni lalu, tak ada orang tua murid yang mendaftarkan anaknya ke SMPN 255 Jakarta.

Wakil Kepala SMPN 255 Jakarta Tumeri mengatakan satu alasan orang tua tak mendaftarkan anaknya karena sampai sekarang SMPN 255 Jakarta belum memiliki tenaga pengajar yang memadai.

"Tidak ada orang tua murid yang mendaftarkan anaknya melalui jalur inklusi di sini. Karena memang di 255 belum ada guru untuk menangani secara khusus anak-anak inklusi," kata Tumeri di SMPN 255 Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Meski tak ada yang mendaftar, Tumeri mengaku cukup banyak orang tua anak disabilitas yang berniat mendaftarkan anaknya ke SMPN 255 Jakarta.

Namun setelah dijelaskan bahwa di SMPN 255 tak memiliki tenaga pengajar, orang tua beralih mendaftarkan anaknya ke SMP lain.

"Bukan kami tidak menerima, tapi kami berikan pengertian coba pilih sekolah yang ada guru inklusinya agar bisa ditangani dengan baik. Bukan berarti kami menolak, hanya memberikan gambaran saja karena memang harus ditangani secara khusus," ujarnya.

Keluarga Minta Ponsel Sopir Bus Kecelakaan di Tol Cipali Diperiksa, Tak Percaya Amsor Menyerang

KAI Klaim Jumlah Penumpang Kereta Meningkat 9,2 Persen Selama Massa Mudik Lebaran 2019

Saksi Prabowo-Sandi Mengaku Diancam Sebelum Pemungutan Suara, Hakim MK: Mengapa Tidak Melapor?

Tumeri mengaku khawatir tak dapat menangani anak berkebutuhan khusus dengan baik sehingga akhirnya merekomendasikan orang tua mendaftar ke sekolah lain.

Setelah mendapat penjelasan dan rekomendasi, sampai akhirnya tenggat pendaftaran jalur inklusi ditutup tak ada orang tua yang mendaftarkan anaknya.

"Biasa kami mengarahkan ke sekolah-sekolah yang tahun lalu menerima peserta didik yang ada inklusinya. Seperti SMP 139 dan 129," tuturnya.

 
 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved