Pilpres 2019
Cerita Pendukung Prabowo-Sandi Bersitegang Seolah-olah Dijebak, Tonton Videonya
Antarpendukung bersitegang menyikapi pembacaan sikap koalisi dan relawan Prabowo-Sandi pascaputusan Mahkamah Konstitusi.
"Sudah selesai, tadi Bang Anhar sudah menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya," ujar Irsyad Ahmad Alaydrus.
Pelapor kasus ini membantah acara koalisi dan relawan berlangsung ricuh.
Ia merasa kejadian ini hanya salah paham dan tidak mengganggu konsolidasi antarpendukung Prabowo-Sandi.
"Ketegangan, bukan kericuhan. Tadi kan dilihat. Kita bicara dengan baik-baik saja di dalam," ujar Irsyad.
Irsyad menduga ada aktor intelektual yang mendalangi kegiatan tersebut sehingga mengesankan adanya perpecahan di antara pendukung Prabowo-Sandiaga.
Ada tiga hal yang melatarbelakangi kesalahpahaman di rapat internal relawan tersebut.
"Pertama, masalah daftar nama undangan," ujar Irsyad.
Sempat muncul anggapan daftar nama undangan hilang.
"Ternyata sudah diamankan oleh panitia," imbuh dia.
Daftar nama undangan yang hilang itu sempat dikira akan disalahgunakan untuk hal-hal yang merugikan Prabowo-Sandi.
Namun, ternyata diamankan oleh salah satu panitia acara saat muncul ketegangan.
Kedua, Irsyad mempermasalahkan surat berisi dukungan relawan terhadap presiden dan wapres terpilih.
"Yang dipermasalahkan bukan poin pernyataan di dalamnya, tapi karena sebagian tamu tidak mendapat salinan surat dukungan tersebut," ujar Irsyad.
Akibatnya, panitia Nur Laela, mewakilkan diri membacakan surat itu agar dapat didengar seluruh tamu.
Undangan yang hadir diharapkan dapat dan tidak menyetujui.