Kesehatan

Tak Hanya Berfungsi sebagai Bumbu Dapur, Kunyit Juga Dapat Menyembuhkan dan Membunuh Sel Kanker

Peneliti dari Rajiv Gandhi Proudyogiki Vishwavidyalaya (RGPV), India menemukan dua zat baru yang dapat menyembuhkan kanker.

Editor: Muji Lestari
pixabay
Larutan Kunyit untuk pencegahan penyakit 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Masyarakat Indonesia tengah berduka karena kehilangan salah satu orang terbaiknya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia.

Sutopo mengembuskan napas terakhirnya di sebuah rumah sakit Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019).

Sutopo dinyatakan meninggal dunia pada pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.

Sutopo meninggal di usia 49 tahun, saat berjuang melawan kanker paru paru yang menggerogoti tubuhnya.

Seperti diketahui, Sutopo telah divonis menderita kanker paru sejak Januari 2018 lalu.

Berbagai pengobatan dan perawatan di sejumlah rumah sakit pun telah dilakukannya setahun belakang.

Sayangnya, kankernya semakin ganas dan tak bisa dikendalikan hingga merenggut nyawanya.

PENELITI TEMUKAN SENYAWA ANTIKANKER DI KUNYIT

Berkaitan dengan pengobatan kanker, peneliti dari Rajiv Gandhi Proudyogiki Vishwavidyalaya (RGPV), India menemukan dua zat baru yang dapat menyembuhkan kanker.

"Terinspirasi dari kebutuhan kunyit dalam mengatasi berbagai macam penyakit, jenis rimpang ini juga tersedia di setiap rumah.

Hal ini membuat kami mempelajari lebih dalam mengenai zat aktif dalam kunyit selama 10 tahun," kata Wakil Rektor RGPV, Profesor Piyush Trivedi, seperti diberitakan Indiatimes, Sabtu (19/12/2015).

Selama itu, menurut Trivedi ada dua zat yaitu CTR-17 dan CTR-20 yang ternyata dapat membelah sel kanker dengan menghambat tubulin, protein yang penting bagi banyak fungsi sel penting.

Termasuk kromosom selama pembelahan sel, transportasi intraseluler, pengembangan dan pemeliharaan bentuk sel, motilitas sel dan distribusi molekul pada membran sel.

"Tidak seperti pengobatan kanker lainnya, molekul ini hanya menargetkan sel kanker dan tidak membahayakan sel sehat. Mereka sangat unik dan tidak memiliki efek samping yang signifikan," ujarnya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved