Begini Pemandangan SMPN 21 Tangerang Terkurung Pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta

Saat musim kemarau seperti ini, panas matahari sampai menusuk ke tulang-tulang lantaran pohon sekitar mati karena pembangunan.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, BENDA - SMPN 21 Tangerang memiliki pemandangan yang tidak biasa dibandingkan dengan sekolah lainnya.

Lantaran, sepanjang mata memandang, sekolah yang berlokasi di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda tersebut terkurung oleh proyek tol.

Debu, serta panas yang menyengat menjadi suasana dan pemandang setiap harinya sejak dua bulan yang lalu.

Saat musim kemarau seperti ini, panas matahari sampai menusuk ke tulang-tulang lantaran pohon sekitar mati karena pembangunan.

Pohon sekitar sekolah yang hijau berubah menjadi cokelat karena debu dan tanah proyek tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta.

Belum lagi kalau ada angin berhembus, pasir dan tanah langsung terbang menghujani gedung SMPN 21.

Sekolah SMPN 21 Tangerang yang terkepung pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta di Benda, Kota Tangerang, Kamis (12/7/2019).
Sekolah SMPN 21 Tangerang yang terkepung pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta di Benda, Kota Tangerang, Kamis (12/7/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Debu langsung menyelimuti kelas-kelas para siswa menimba ilmu.

Dari pantauan TribunJakarta.com, SMPN 21 Tangerang bak terkurung proyek Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta karena tidak terlihat lagi dari jalan raya terhalang beton-beton raksasa tol.

Satu-satunya akses jalan masuk hanya jalan berkonblok seluas tiga meter.

SMP yang sudah berdiri sejak tahun 2001 itu juga tidak memiliki akses jalan belakang, satu-satunya jalan hanya gerbang depan yang akan tertutup jalan tol.

"Nanti kalau sudah jadi pemandangan gerbang depan sekolah (SMPN 21) itu batu-batu tembok tol. Anak-anak bakal tiap hati pemandangannya gitu," ujar Sarnoto Plh Kepala Sekolah SMPN 21 Tangerang kepada TribunJakarta.com, Jumat (12/7/2019).

Sebab bagian belakang SMPN 21 Tangerang juga sedang ada pembangunan sebuah apartemen.

Sudah saja, menurut Sarnoto, sekolah yang ia pimpin tersebut bak penjara lantaran terkurung Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta.

Sekolah SMPN 21 Tangerang yang terkepung pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta di Benda, Kota Tangerang, Kamis (12/7/2019)
Sekolah SMPN 21 Tangerang yang terkepung pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta di Benda, Kota Tangerang, Kamis (12/7/2019) (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Belum lagi rencananya pembangunan proyek tol tersebut akan mencaplok sebagian lahan sekolah.

Sekira 1500 meter lahan SMPN 21 Tangerang akan digunakan pembangunan tol karena jalur tol yang miring melintas sekolah.

Bahkan, sekarang tumpukan tanah tol tersebut tingginya sudah setinggi gedung SMPN 21 Tangerang.

Apa bila sudah terpasang beton, kata Sarnoto kemungkinan akan lebih tinggi dari gedung SMPN 21, menutupi cahaya matahari.

"Bukan main, nanti anak-anak belajar langsung interaksi sama mobil. Tol itu bisa dipegang kali sama anak-anak. Faktor keamanan juga dipertanyakan di sini," ucap Sarnoto.

Hingga saat ini, menurut Sarnoto, belum ada kejelasan dari pihak pengembang dan dari pemerintahan Kota Tangerang soal terkurungnya SMPN 21.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved