Mendikbud Buka Suara soal Wacana Relokasi SMPN 21 Tangerang karena Terisolasi Pembangunan Tol
Peliknya masalah SMPN 21 Tangerang yang terkurung pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta mendapatkan perhatian pemerintahan pusat.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Bahkan pada hari pertama masuk sekolah, para siswa belajar menggunakan masker di dalam kelas dan menyapu kelas karena debu yang sudah menumpuk di sekolah itu.
"Kita harapkan segera teratasi lah, jangan kemudian siswa pakai masker terus saat belajar. Nanti akan kita cek deh ke lapangan," ujar Muhadjir di Permata Insani Islamic School, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (15/7/2019).
Di tempat lain, Plh Kepala Sekolah SMPN21 Tangerang, Sarnoto mengatakan sejak viralnya kasus sekolahnya, pekerja tol tersebut secara rutin membasahi tanah urukan dari dan sore.
Hal itu dinilainya dapat mengurangi intensitas debu yang menyelimuti SMPN21 Tangerang.
Sarnoto mengatakan jajarannya akan melayangkan surat permohonan pemberian masker untuk anak muridnya.
Surat tersebut akan dilayangkan ke Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan pihak pengambang jalan tol.
"Siang ini nanti kita akan kirimkan surat ke dinas dinas untuk pengadaan masker bukan cuma untuk murid tapi juga untuk guru dan staf lainnya," ujar Sarnoto.
Kondisi SMPN21 Tangerang sendiri sejak dua bulan yang lalu terkurung pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta, lantaran pintu gerbang depan terhalangi pembangunan.
Belum lagi bila sudah jadi, pintu gerbang sekolah akan tertutup tol setinggi gedung sekolah SMPN21 Tangerang sehingga sekolah benar-benar terisolasi.
Murid SMPN 21 Tangerang Pakai Masker Imbas Terkurung Tol Kunciran

Sekolah hari pertama di SMPN 21 Tangerang meninggalkan pengalaman yang berbeda dari murid sekolah lain.
Sebab, dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi beberapa puluhan siswa SMPN 21 Tangerang sekolah sambil menggunakan masker guna menutupi wajahnya.
Bukan karena kewajiban sekolah, melainkan inisiatif mereka menghindari debu yang berasal dari pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta sejak dua bulan yang lalu.
Sambil menelan pelajaran dari guru, mereka mengenakan masker di dalam kelas. Beberapa yang tidak membawa masker menutupi wajahnya dengan kerudung atau kain lainnya.
Hembusan angin kencang pun tak jarang terlihat memasuki ruangan kelas sambil membawa debu pembangunan.