Cerita Pelajar SMAN 2 Tangsel Raih Medali di OSN 2019: Belajar 4 Jam Sehari
SMAN 2 Tangsel kerap mengirimkan pelajarnya untuk berlaga di ajang olimpiade pendidikan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - SMAN 2 Tangerang Selatan (Tangsel) kerap mengirimkan pelajarnya untuk berlaga di ajang olimpiade pendidikan sampai kompetisi olahraga di tingkat provinsi sampai internasional.
Terbaru, SMA 2 mendapatkan 11 medali pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Manado, awal bulan Juli 2019 ini.
TribunJakarta.com mewawancarai beberapa pelajar peraih medali itu selepas diberikan penghargaan oleh wali kota di kantor Pemkot Tangsel, Jumat (19/7/2019).
Yudistira Audley, pemenang medali emas bidang Geografi pada OSN 2019, mengaku senang dengan pencapaiannya itu.
"Ya rasanya senang sih, setalah dua tahun lelah lelah belajar. Akhirnya dapat emas juga," ujar Yudistira.
OSN merupakan ajang bergengsi bagi para pelajar.
Mendapat medali tertinggi tentu bukan perkara mudah.
Bahkan bagi Yudistira, OSN merupakan ajang yang selalu ia nanti sejak SMP untuk membuktikan usahanya dalam belajar sekaligus menunjukkan kelebihannya.
"Kalau saya persiapannya, saya sudah ikut OSN dari SMP, kemudian saya masuk SMA 2 dimulai dari tahin kemarin, seleksinya itu berjenjang dari sekolah, kota, profinsi sampai nasional. Itu ada pelatihannya masing-masing tiap jenjang," paparnya.
Usaha yang tak kalah keras dilakukan Ezra.
Pelajar kelas XII itu belajar empatjam sehari demi ajang OSN itu.
Hasilnya tak mengecewakan. Ia memboyong satu medali emas untuk cabang Ekonomi.
"Kalau saya sih persiapannya cukup belajar empat jam per hari. Saya terkadang lebih suka mengerjakan soal. Tetapi tidak lupa juga membaca materi untuk memperdalam konsep," ujar Ezra.
• 8 Taman Bakal Hiasi Kolong Tol di Kembangan
• Arswendo Atmowiloto Lebih Senang Dirawat di Rumah Dekat Keluarga
Satu lagi pelajar berprestasi di SMA 2. Ia adalah Kimberly, yang berhasil meraih posisi runner up lomba debat tingkat provinsi Banten dan menjadi dan mendapat penghargaan sebagai pembicara terbaik.
Tak jarang Kimberly berlatih debat hingga malam di sekolah.
"Untuk kemarin kita berlatih paling minimal dua kali seminggu, dan itu juga sepulang sekolah bisa sampai jam delapan malam, kita juga sering ikut lomba lain biar enggak kagok di provinsinya," ujar Kimberly.