Kisah Mengharukan Anak Tukang Ojek Lulus Akmil Jadi Perwira yang Tak Bisa Hadiri Pemakaman Sang Ibu
Awalnya, Yusuf Maulana Abdullah hanya ingin menjadi bintara yang menurutnya sudah bisa membahagiakan orangtua.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Ditolak masuk pendidikan Tamtama TNI AL karena nilainya terlalu tinggi, hidupnya justru bak ketiban durian runtuh.
Yusuf bernasib mujur karena mendapatkan tawaran untuk daftar menjadi taruna.
Akhirnya, Yusuf pun tak menyia-nyiakan kesempatan.
"Tapi Allah berkehendak lain, tamtama enggak boleh, jadinya taruna," kata Yusuf Maulana.
Namun, berjalannya pendidikan Yusuf di Akmil, ia justru harus menelan kenyataan pahit.
Sang ibu yang sempat sakit sebelum ia daftar jadi taruna meninggal dunia.
Ibunya meninggal ketika Yusuf mengenyam pendidikan pada tingkat tiga.
Pada waktu ibunya menghembuskan napas terakhir, ia tengah bersiap akan latihan.
Yusuf tak tahu apa-apa soal meninggalnya sang ibu.
Ayahnya sengaja tak memberi tahu anaknya yang sibuk latihan.
"Mama meninggal waktu saya tingkat tiga, pas mau latihan luar, bapak enggak ngasih tau, malah ngasih taunya ke orang lain," kata Yusuf.
Walaupun begitu, sang ayah memiliki alasan tersendiri.
Anda Sunarto bercerita, sebenarnya Yusuf sempat menengok istrinya saat di rumah sakit.
Setelah itu, ia pun tak memberikan kabar duka kepada anaknya terkait istrinya.
"Sempat ke RS dia nengok dulu, tak lama seminggu kemudian saya enggak kasih kabar barang kali di sini lagi dinas atau latihan," katanya.
