Viral Postingan Mengaku Alumni UI Tolak Gaji Rp 8 Juta , Begini Respon Universitas Indonesia
Jagat twitter tengah dihebohkan dengan postingan seseorang yang mengaku alumni Universitas Indonesia (UI) dan menolak tawaran gaji sebesar Rp 8 juta.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Jagat sosial media twitter tengah dihebohkan dengan postingan seseorang yang mengaku alumni Universitas Indonesia (UI) dan menolak tawaran gaji sebesar Rp 8 juta.
Postingan tersebut diunggah oleh akun @WidasSatyo, dan hingga saat ini telah mendapat 14 ribu lebih retweets, sembilan ribu lebih likes, dan menuai 1.800 lebih komentar warganet.
Dalam postingannya, terlihat nama akun yang menolak tawaran gaji tersebut ditutupi garis berwarna hitam dan berbunyi :
“Jadi gue diundang interview kerja perusahaan lokal. Dan nawarin gaji kisaran 8 juta doang. Hello meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI pak. Univesitas Indonesia. Jangan disamain ama fresh graduate kampus lain dong ah. Level UI mah udah perusahaan LN(luar negeri), kalau lokal mah oke aja asal harga cucok”.
Terkait hal tersebut, Humas Universitas Indonesia Egia Tarigan mengatakan pihaknya tak bisa berkomentar banyak menanggapinya.
“Kalau ditanya tanggapannya kami juga gak bisa banyak berpendapat. Pertama identitas gak ketahuan, bisa jadi bukan alumni kami,” kata Egia dikonfirmasi wartawan, Rabu (24/7/2019).
• Hadapi Industri 4.0, BPKN Dorong Pemerintah Perkuat Regulasi Perlindungan Konsumen
• Aksi Jamrong Maling HP Ilham di Warung Ayam Bakar Depok Terekam CCTV
Egia juga mengatakan, apabila memang pemiliki akun yang menolak tawaran gaji sebesar Rp 8 juta tersebut adalah alumni UI, sangat tidak bijak apabila pendapatnya digeneralisir sebagai pendapat seluruh lulusan UI.
“Ya kalaupun benar itu alumni kami, sangat tidak bijak kalau kita langsung menggeneralisir pendapat dia tersebut sebagai pendapat seluruh lulusan UI,” katanya.
Terakhir, Egia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah ekspresi melalui sosial media.
“Terkait hal tersebut, ya namanya juga anak-anak didalam berekspresi melalui sosial media,” pungkasnya.