Polisi Tembak Polisi

Suasana Polsek Cimanggis Setelah Penembakan Bripka RE

"Saya sih dengarnya empat kali suara letusan tembakan," ucap Yudi di lokasi kejadian, Jumat (26/7/2019).

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA/DWI PUTRA KESUMA
Kondisi Polsek Cimanggis pukul 00.30 WIB pasca terjadi suara letusan yang diduga dari senjata api, Jumat (26/7/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, CIMANGGIS - Suasana Polsek Cimanggis Kamis (24/7/2019) malam mencekam seusai terdengar suara letusan diduga dari senjata api.

Berdasarkan informasi yang TribunJakarta.com terima, seorang anggota polisi menjadi korbannya setelah suara letusan senjata api tersebut terdengar.

Yudi, seorang saksi di lokasi kejadian mengatakan, sempat mendengar empat kali suara letusan yang diduga dari senjata api.

"Saya sih dengarnya empat kali suara letusan tembakan," ucap Yudi di lokasi kejadian, Jumat (26/7/2019).

Yudi menuturkan, setelah terdengar suara letusan, ia melihat seluruh anggota Polisi Sektor Cimanggis diminta keluar dan keadaan sempat ricuh.

"Iya sempat lihat disuruh keluar semua anggota polisinya, habis itu gak lihat lagi karena saya juga gak berani," katanya.

Pantauan TribunJakarta.com setelah kejadian, pagar Polsek Cimanggis dijaga ketat oleh sejumlah anggota kepolisian serta siapapun dilarang masuk selain petugas.

Hingga berita ini dinaikkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian.

Kronologi

Polisi berpangkat Bripka berinisial RE (41) menjadi korban dari penembakan di Polsek Cimanggis.

Sumarma Ketua RT 03 di kawasan kediaman korban mengatakan, penembakan tersebut bermula ketika korban bersama kakak iparnya mengamankan seorang pelaku tawuran.

Kemudian, korban mengamankan pelaku tawuran berinisial FZ tersebut ke Mapolsek Cimanggis.

"Jadi abis salat isya ada yang telpon saya, katanya disuruh ke Polsek Cimanggis. Ada pelaku tawuran tertangkap kemudian mau di BAP," kata Sumarma dijumpai di kawasan rumah korban Perumahan Permata Tapos, Cimanggis, Kota Depok, Jumat (26/7/2019).

Tak berselang lama, Sumarma mengatakan orang tua pelaku tawuran datang bersama anggota polisi lainnya berinisial RT (31) yang merupakan terduga pelaku.

Ketika itu, terduga pelaku meminta korban agar FZ dibina orang tuanya. Namun, korban menolaknya dan tetap akan memproses FZ.

"Kemudian anaknya mau di BAP kayaknya, nah disitulah kejadian yang ditembak," ujar Sumarma.

Sumarma mengatakan, korban meningga dunia di lokasi kejadian dengan luka tembak dibagian lehernya.

"Yang saya tahu korban sudah keadaan setelah tertembak, ada luka di leher beberapa tembakan tapi saya gak tahu berapa persisnya. Kondisinya sudah telentang sepertinya sudah meninggal," pungkasnya.

6 Fakta Polisi Tembak Polisi di Polsek Cimanggis

Kabar memilukan dari institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri, seorang polisi tega menembak polisi lain yang sedang bertugas gara-gara tersulut emosi.

Anggota Polri berpangkat brigadir memberondong rekannya sesama polisi berpangkat brigadir kepala (Bripka) dengan tujuh butir peluru hingga tewas di Kota Depok, Kamis (25/7/2019) malam.

Berdasarkan uraian laporan peristiwa yang beredar di kalangan wartawan, termasuk Warta Kota, seorang brigadir polisi berinisial RT (32), menembak seorang brigadir kepala berinisial RE (41), anggota Samsat Polda Metro Jaya, di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Kota Depok, Kamis malam sekitar pukul 20.50 WIB.

Bak kerasukan setan, Brigadir RT menembak Bripka RE secara membabi buta hingga tujuh kali tembakan.

Ini fakta-fakta yang diperoleh terkait peristiwa polisi tembak polisi tersebut:

1. Berawal dari tawuran

Peristiwa polisi tembak polisi itu bermula saat Bripka RE menangkap pelaku tawuran berinisial FZ dan menggiringnya ke markas Polsek Cimanggis, Kamis malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Bripka RE yang merupakan warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Tapos, Depok, bermaksud melaporkan FZ ke bagian SPK Polsek Cimanggis yang diterima langsung oleh Kepala SPK 1 Ipda Adhi Bowo Saputro.

Selain menggiring FZ, Bripka RE yang kala itu berpakaian bebas turut membawa barang bukti celurit yang digunakan FZ untuk tawuran

2. Bripka RE Bertengkar dengan Brigadir RE

Orang tua FZ yaitu Z, mendatangi Polsek Cimanggis dan turut mengajak Brigadir RT, yang juga berpakaian nondinas, untuk menemani.

Z dan Brigadir RT tertulis sama-sama warga Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok.

Setelah sama-sama bertemu di Polsek Cimanggis, Brigadir RT meminta agar FZ jangan ditahan, melainkan dibina saja oleh orang tuanya.

Akan tetapi, permintaan Brigadir RT dibalas Bripka RE dengan nada bicara tinggi.

"Proses sedang berjalan dan saya sebagai pelapornya," jawab Bripka RE dengan suara tinggi kepada Brigadir Rangga, seperti tersebut dalam laporan.

Suara tinggi Bripka RE rupanya membuat Brigadir RT naik pitam.

3. Tujuh butir peluru ditembakkan ke tubuh Brigadir RE

Karena tak bisa mengendalikan emosinya, Brigadir RE mencabut senjatanya dan langsung memberondongkan senjatanya ke Bripka RT yang membuat polisi tersebut langsung roboh.

Ke tujuh peluru yang ditembakkan disebut mengenai bagian dada, leher, paha, dan perut sehingga korban meninggal di tempat.

4. Senapan HS-9

Saat menembak Bripka RT, Brigadir RE menggunakan senapan SHS-9. Ini adalah senapan genggam semi otomatis kaliber 9 milimeter yang merupakan senjata standar anggota Polri.

5. Mencekam

Suasana Polsek Cimanggis Kamis (24/7/2019) malam sempat mencekam seusai terdengar suara letusan diduga dari senjata api.

Berdasarkan informasi yang TribunJakarta.com terima, seorang anggota polisi menjadi korbannya setelah suara letusan senjata api tersebut terdengar.

Yudi, seorang saksi di lokasi kejadian mengatakan, sempat mendengar empat kali suara letusan yang diduga dari senjata api.

"Saya sih dengarnya empat kali suara letusan tembakan," ucap Yudi di lokasi kejadian, Jumat (26/7/2019).

Yudi menuturkan, setelah terdengar suara letusan, ia melihat seluruh anggota Polisi Sektor Cimanggis diminta keluar dan keadaan sempat ricuh.

6. Bripka RT Diautopsi di RS Polri

Jenazah Bripka RE, anggota polisi yang tewas diduga akibat ditembak rekan sesama polisi telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk keperluan otopsi.

"(Jenazah korban) sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Saat ini, Polda Metro Jaya masih menunggu hasil otopsi untuk mendalami penyebab peristiwa penembakan tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved