VIDEO Debu Tebal Pascaerupsi di Kawasan Wisata Gunung Tangkuban Parahu & 2 Warga Dilarikan ke Klinik

Pantauan Tribun Jabar, pintu masuk di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu pun telah ditutup pihak pengelola.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tribunjabar/Hilman Kamaludin
Situasi terkini di sekitar Gunung Tangkubanparahu, Jumat (26/7/2019). 

"Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB, saya lagi ngatur kendaran keluar masuk Gunung Tangkuban Perahu di depan gerbang pintu masuk, lihat ke atas sudah ada abu dan kondisi gelap," ujar Acep ditemui Tribun Jabar di depan Gerbang pintu masuk Tangkuban Perahu, Jumat (26/7/2019).

Acep mengaku kondisi di tempat wisata tangkuban perahu sedang ramai kendaraan roda dua maupun kendaraan roda dua.

"Pengunjung lumayan banyak, mobil dan motor, Enggak ada tanda-tanda, banyak yang turun. Terus langsung ditutup, ada kendaraan depan mobilnya ringsek, mungkin panik saat turun dan nabrak," ujarnya.

Acep mengaku saat awan hitam di atas, ia pun sempat naik dan membantu temannya yang berdagang di tempat wisata Tangkuban Perahu.

"Jalan menuju Puncak Tangkuban sudah tertutup abu. Sempat evakuasi temen pedagang sweater, saya sempat panik lari pakai motor," ujarnya.

Acep menambahkan kondisi jalanan saat ia sedang mengevakuasi sudah ditutupi abu tebal 10 cm.

Legenda dan Mitos Seputar Gunung Perahu

Sebagaimana diketahui, Gunung Tangkuban Parahu merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Jawa Barat yang terletak di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Gunung tersebut terlihat seperti perahu raksasa yang tertelungkup jika dilihat dari tempat wisata itu.

Kenapa disebut Gunung Tangkuban Parahu?

Dikutip dari laman Kompas.com berjudul Mengapa Dinamakan Tangkuban Parahu? pada 12 Desember 2013, Geografiwan sekaligus Pengamat dan Pecinta Lingkungan, T. Bachtiar menjelaskan soal gunung yang dikenal dengan nama Gunung Tangkuban Parahu itu.

Menurutnya, gunung tersebut terlihat bentuknya seperti perahu terbalik karena ada dua kawah yang berdampingan antara arah barat dan timur.

Artinya, gunung tersebut hanya terlihat seperti perahu terbalik dari arah selatan (Lembang) saja.

"Karena ada dua kawah yang berdampingan dengan arah barat dan timur. Jadi, terlihat gunung itu dari arah selatan seperti perahu terbalik. Itu sebabnya mengapa Gunung Tangkuban Parahu, bentuknya terlihat seperti perahu yang terbalik. Jadi hanya orang yang melihat dari arah selatan yang melihat gunung itu seperti perahu yang terbalik," kata Bachtiar di Bandung, Rabu (11/12/2013).

Bachtiar mengatakan, jika dilihat dari arah timur, barat dan utara, sama sekali gunung tersebut tidak terlihat seperti perahu terbalik, melainkan gunung biasa saja.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved