Intip 5 Tipe Erupsi Gunung Berapi, Karakter dan Ciri-ciri Letusannya

Ketika magma mendekati air di bawah tanah, maka bisa menciptakan ledakan volume besar batuan dan menghasilkan kawah vulkanik.

Editor: Kurniawati Hasjanah
ISTIMEWA/Dokumentasi BNPB
Gunung Tangkuban Parahu (Kawah Ratu) bererupsi dengan tinggi kolom abu yang teramati ± 200 meter dari atas puncak atau ± 2.284 meter di atas permukaan laut, Jumat (26/7) pada pukul 15:48 WIB. 

Di Gunung Tangkuban Perahu, letusan freatik ini berasal dari Kawah Ratu.

Ciri Letusan Freatik

Magma yang menyebabkan adanya letusan freatik ini memiliki suhu ekstrem sekitar 500 – 1170 derajat Celcius.

Panasnya magma itu menyebabkan penguapan cepat yang menghasilkan ledakan air, batu, abu, uap, dan vulkanik.

Letusan freatik Merapi, Senin (21/5/2018).
Letusan freatik Merapi, Senin (21/5/2018). (TRIBUNJOGJA.COM / Pos Selo)

Salah satu dampak letusan freatik ini adalah bisa bertepatan dengan keluarnya gas hidrogen sulfida dan karbon dioksida.

Jika karbon dioksida ini ada dalam jumlah yang besar, ini bisa menyebabkan sesak napas, sementara hidrogen sulfida dalam jumlah banyak juga beracun.

Itulah serba-serbi letusan freatik.

Lalu jika dilihat dari tipe letusannya, Gunung Tangkuban Parahu masuk tipe mana?

Simak tipe-tipe letusan gunung berapi di bawah ini:

1. Tipe Hawaiian

Erupsi tipe ini berupa lava pijar yang menyembur seperti air mancur dan diikuti lelehan lava yang mengalir pada celah-celah gunung berapi. 

Semburan lava ini bisa terjadi selama beberapa jam sampai beberapa hari, lo. Lava ini juga sangat cair sehingga bisa mengalir sampai beberapa kilometer dari puncak gunung.

LAVA PIJAR - Lava pijar meluncur dari kubah lava baru di puncak Gunung Merapi, merayapi dinding kubah ke arah hulu Kali Gendol di sisi tenggara puncak gunung, terpantau dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten, Minggu (13/1/2019) malam. Rangkaian luncuran berlangsung hingga Senin (14/1/2019) pagi. Jarak luncuran tergolong pendek dan tidak membahayakan warga di sisi elatan dan tenggara.
LAVA PIJAR - Lava pijar meluncur dari kubah lava baru di puncak Gunung Merapi, merayapi dinding kubah ke arah hulu Kali Gendol di sisi tenggara puncak gunung, terpantau dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten, Minggu (13/1/2019) malam. Rangkaian luncuran berlangsung hingga Senin (14/1/2019) pagi. Jarak luncuran tergolong pendek dan tidak membahayakan warga di sisi elatan dan tenggara. (TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumarga)

2. Tipe Strombolian

Erupsi ini hampir sama denga tipe hawaiian, yaitu berupa lava pijar yang menyembur seperti air mancur dari magma yang dangkal.

Erupsi ini tidak terlalu kuat, tetapi terjadi secara terus menerus hingga tidak bisa diperkirakan kapan semburan itu berakhir.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved