HUT ke 74 Kemerdekaan RI
Paskibraka Pembawa Baki Bendera Pusaka Ditentukan Jelang Upacara di Istana Merdeka
Sosok perempuan pembawa baki bendera pusaka di upacara pengibaran bendera saat upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka selalu jadi sorotan.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
68 anggota Paskibraka Nasional 2019 diwajibkan saling mengenal agar dapat bekerja sama ketika mengibarkan bendera merah putih di Istana Negara 17 Agustus nanti.
Pembina Paskibraka Nasional 2019 Wahyu Saputra mengatakan mereka diberi waktu dua hari untuk saling mengenal rekannya yang mewakili 34 Provinsi di Indonesia.
Waktu dua hari perkenalan itu tercatat sejak mereka tiba di PP PON Cibubur, Jakarta Timur tempat karantina sekaligus latihan pada Kamis (25/7/2019).
Kewajiban saling bukan tanpa alasan, Wahyu menuturkan Paskibraka merupakan kerja tim yang kesuksesannya ditentukan kekompakan anggota.
"Begitu datang harus kenal satu sama lain. Karena di Paskibraka semua harus bisa, tidak ada yang enggak bisa. Enggak kenal ya harus kenal," ujarnya.

Hasil pengenalan 68 anggota pun berbuah manis karena sejak tanggal 29 Juli mereka mulai berlatih di lapangan berumput membentuk formasi.
Sebelum berlatih membentuk formasi, 68 anggota Paskibraka Nasional 2019 hanya diperbolehkan pelatih gabungan TNI-Polri berlatih di atas aspal.
Wahyu berharap seluruh anggota Paskibraka Nasional 2019 dapat menyelesaikan seluruh menu latihan yang diberikan para pelatih.
"Ini menyamakan langkah, menyamakan persepsi yang dari berbagai macam Provinsi. Karakter juga, dalam baris-berbaris perlu kerjasama dan kekompakan, kebersamaan. Karena tim, bukan personal atau pribadi," tuturnya.
Dilarang Gunakan Handphone Selama Karantina Paskibraka Nasional 2019, Rafi Ahmad Mengaku Senang

Satu anggota Paskibraka Nasional 2019, Rafi Ahmad (17) mengaku tak keberatan dengan larangan menggunakan handphone selama menjalani masa karantina dan latihan di PP PON Cibubur.
Pemuda yang terpilih jadi Lurah Desa Bahagia atau asrama tempat 68 anggota Paskibraka Nasional 2019 dikarantina mengaku memang tak gemar bermain handphone.
"Saya tidak terlalu adiksi sama handphone. Justru lebih suka kalau terlepas dengan handphone karena lebih suka interaksi secara langsung," kata Rafi di PP PON Cibubur, Jakarta Timur, Senin (29/7/2019).
Sejak di tempat asalnya Kota Cilegon, dia menuturkan waktu pulang latihan Paskibraka justru membuatnya malas pulang ke rumah.
Pasalnya ketika tiba di rumah dia tak memiliki teman berbincang, beda dengan saat latihan Paskibraka di sekolahnya.