Sederet Fakta Bus Transjakarta Terbengkalai di Bogor, Jumlahnya Ratusan Hingga Mesin Masih Berfungsi
Ratusan bus dengan tulisan Transjakarta di bodi bus ditemukan terbengkalai di lahan kosong yang berada di Jalan Raya Dramaga
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ratusan bus dengan tulisan Transjakarta di bodi bus ditemukan terbengkalai di lahan kosong yang berada di Jalan Raya Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut Camat Dramaga, Adi Henriyana, bus sebanyak 300 unit yang terbengkalai ini merupakan aset milik perusahaan bernama PT Adi Teknik Ecopindo yang sedang pailit.
"Ini bukan punya suatu usaha, hanya sebatas penyimpanan aset dari satu PT yang pailit dan sekarang dikuasakan kepada kurator/pengacara Lumbang Tobing dan rekannya," kata Adi saat dihubungi Warta Kota, Senin (29/7/2019).
"Surat yang disampaikan kepada kami, mereka ini tidak perlu melakukan proses perizinan. Hanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang atau aset sebuah perusahaan yang dinyatakan pailit," jelasnya.
Senada yang disampaikan Adi, memang saat datang ke lokasi penyimpanan bus Transjakarta terbengkalai ini di depan gerbang lahan tertulis tanah dalam pengawasan Lumban Tobing dan rekan.
Menurut Adi, keberadaan bus-bus yang disimpan di wilayahnya itu diketahui dari laporan warga sekitar soal adanya ratusan bus yang diderek setiap malam hari.
Menurut Saprudin, warga sekitar, awalnya bus yang sudah terbengkalai itu hanya berjumlah 100 lebih sejak 2018 lalu dan sampai saat ini total mencapai 300 bus yang disimpan.
"Awalnya hanya seratusan. Tapi hampir setiap malam hari ada lagi yang datang. Sampai sekarang mungkin ada tiga ratusan," kata Saprudin kepada Warta Kota secara terpisah.
Dari pantauan Warta Kota, bus-bus ini dalam keadaan berkarat dan rusak, ada juga beberapa anjing penjaga yang berada di lahan seluas tiga hektare itu.
Di beberapa kaca bus juga tertempel tulisan "Budel Pailit PT. Putera Adi Karyajaya (Dalam Pailit) sesuai putusan perkara no.21/PDT.SUS-Pailit/2018/PN. Niaga.jkt.pst, tertanggal 20 September 2018 dalam pengawasan kurator dan pengadilan niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat".
Mesin Masih Berfungsi
Seperti yang dilansir Kompas.com, bus itu "berserakan" di atas lahan seluas 3 hektare itu.
Kondisi cuaca membuat sebagian komponen bus perlahan rusak.
Hal itu terlihat dari banyaknya jumlah bus yang berkarat dan cat di bagian bodinya mengelupas.
Meski demikian, tak sedikit pula bus masih layak digunakan seperti bus yang diketahui datang belakangan tepatnya pada bulan puasa 2019.
Saat ditelisik lebih dalam, kursi bus tampak utuh berjejer lengkap dengan bungkus plastiknya.
Jika digunakan kembali hanya cukup dibersihkan debunya.
Namun, bus itu tidak sepenuhnya bisa digunakan di jalan karena kemudi sopir juga rusak.
Camat Dramaga Adi Henriyana mengatakan, rata-rata mesin bus masih berfungsi.
Namun, bodi bus dalam keadaan rusak.
"Pada saat itu (2018) jumlah bus hanya 104 unit kemudian saat ini sudah mencapai sekitar 300 lebih. Sementara untuk kondisi busnya rata-rata masih ada mesin yang hidup tetapi dalam kondisi bodi rusak," katanya.
Didatangkan sejak 2018
Penjaga lahan, Ahmad Abdullah (36), mengatakan, kedatangan ratusan bus Transjakarta yang kini terbengkalai di lahan kosong dilakukan secara bertahap sejak 2018.
Awalnya hanya puluhan, tapi kini yang datang sebanyak 300 unit.
Namun, Ahmad mengaku tidak tahu alasan bus Transjakarta diparkir di lahan seluas 3 hektare itu.
"Saya cuma hanya jaga (lahan) di sini, yang lebih jelasnya ada di tim kurator bus ini," ujarnya.
Fungsi Lahan Sebagai Tanah Pertanian
Ratusan bus dengan tulisan Transjakarta di bodi bus ditemukan terbengkalai di lahan kosong yang berada di Jl. Raya Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut saksi mata warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya lahan kosong ini sebelumnya merupakan tanah pertanian seperti cabai dan kacang-kacangan.
"Tadinya ini tanah pertanian, seperti cabai dan kacang gitu. Tapi kan ini lahan disewakan, terus sekarang dipakai untuk menyimpan bus ini," katanya kepada Warta Kota, Senin (29/7/2019).
Dirinya menjelaskan beberapa bus Transjakarta ini sebenarnya masih ada yang bisa digunakan, sebab beberapa bus datang dengan keadaan dibawa oleh supir, namun juga beberapa ada yang diderek.
"Ada yang datangnya dibawa dan diderek. Jadi tidak semuanya rusak. Karena ada yang datang sendiri pakai sopir maksudnya masih bisa digunakan," ungkapnya lagi.
• Rekan Terkena Lemparan Batu, Massa Driver Ojek Online Kota Padang Langsung Berkerumun di Lokasi
• Siap-siap Pembukaan CPNS 2019, Hindari Hal Ini Agar Lolos Seleksi Administrasi
• Trauma Kejadian Teror Terulang, Persija Jakarta Minta Pengamanan Berlapis di Makassar
• Peserta Psikotes, Kesehatan, Kebugaran PKN STAN Diumumkan, Ini Link untuk Cek Nama dan Tahapannya
• Hubungan Terlarang Kakak-Adik di Luwu, Sang Kakak Menyesali Perbuatannya: Ya Saya Keliru dan Khilaf
Lebih lanjut saksi mata yang sudah berada di lokasi sejak 2015 itu juga menurun informasi yang diketahuinya bus Transjakarta ini akan dilelang nantinya.
"Kalau dari infonya sih akan dilelang. Tapi tidak tahu juga sih ya," ucapnya singkat sambil melahap pisang goreng hangatnya.
Senada dengan saksi mata, RW 01 Kecamatan Dramaga, Asep Taufik juga membenarkan dulunya lahan kosong ini sering ditanami tanaman perkebunan.
Bahkan, sebelumnya Asep sempat berencana menjadikan lahan kosong seluas lebih dari 3 hektare ini sebagai perumahan baru di Dramaga.
"Iya memang dulunya ini ada perkembunan gitu cabai dan macam-macam. Tapi kami juga tidak tahu lahan ini sebagai apa detailnya. Tadinya malahan saya berencana membuat perumahan," beber Asep kepada Warta Kota secara terpisah.
Sementara itu menurut Camat Dramaga, Adi Henriyana bus sebanyak 300 unit yang terbengkalai ini merupakan aset milik perusahaan bernama PT Adi Teknik Ecopindo yang sedang pailit.
"Ini bukan punya suatu usaha, hanya sebatas penyimpanan aset dari satu PT yang pailit dan sekarang dikuasakan kepada kurator/pengacara Lumbang Tobing dan rekannya," kata Adi saat dihubungi Warta Kota, Senin (29/7/2019).
"Surat yang disampaikan kepada kami, mereka ini tidak perlu melakukan proses perizinan. Hanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang atau aset sebuah perusahaan yang dinyatakan pailit, jelasnya.
Penjelasan PT Transjakarta
Kepala Humas Transjakarta, Wibowo, memastikan bahwa ratusan bus tidak terpakai di kawasan Dramaga, Kabupaten Bogor, maupun yang berada Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Ciputat bukan milik mereka.
"Itu bukan milik Transjakarta. Bukan TransJakarta, sudah dipastikan. Saya enggak tahu milik siapa yang pasti itu bukan milik Transjakarta," ujar Bowo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/7/2019). (Warta Kota/Kompas.com)