Cerita Orangtua Bayi Kembar Siam Rahman-Rahim Asal Bekasi, Terbentur Biaya untuk Operasi Anak
Sejak tahu bayinya terlahir sebagai kembar siam, pasangan suami istri ini tetap tabah
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Ia selanjutnya melakukan kontrol kandungan ke rumah sakit yang memiliki peralatan medis USG empat dimensi.
Dari situ, bayi kembar yang kelak dinamakan Rahman-Rahim dilastikan terlahir sebagai kembar siam.
"Pas cek USG empat dimensi baru keliatan, wajahnya berhadapan, dokter juga bilang kalau bayi saya kembar siam, udah dari situ saya dirujuk ke rumah sakit besar, sempet ke RSUD, terus ke Persahabatan, sampai lahir di Harapan Kita," jelas dia.
Sejak tahu bayinya terlahir sebagai kembar siam, pasangan suami istri ini tetap tabah, mereka dengan sabar menanti kelahiran anaknya, bolak-balik Bekasi Jakarta demi bisa mendapatkan proses persalinan yang tepat di RS Harapan Kita.
Organ tubuh masing-masing bayi lengkap, hanya saja hati dan jantung menempel
Kondisi bayi kembar asal Bekasi Rahman-Rahim memang terlihat sehat, seluruh organ tubuh masing-masing bayi kembar siam ini lengkap mulai dari kepala hingga kaki. Organ dalamnya juga sama, hanya saja bagian jantung dan hati menempel.
Posisi bayi kembar siam Rahman-Rahim saling berhadapan, perut hingga dadanya menyatu, meski begitu kondisi keduanya nampak sehat dan sesekali aktif laiknya bayi pada umumnya.
"Bayinya sehat alhamdulillah, enggak rewel juga, seluruh organnya juga lengkap masing-masing punya, cuma jantung sampai hatinya aja menempel," ungkapnya.
Rahim didiagnosa alami dandy walker syndrome
Rahman dan Rahim lahir secara sesar di Rumah Sakit Harapan Kita, sejak lahir berat badan kedua bayi itu hanya 3,2 kilogram. Kini setelah usia 10 bulan berat badan kedua bayi itu sebesar 10 kilogram.
Kondisi kesehatan bayi kembar siam ini nampak sehat, Rahman dinobatkan oleh orangtuanya sebagai kakak sedangkan Rahim sebagai adiknya.
Rahman memang nampak lebih lincah dan aktif ketimbang Rahim, menurut Ika, Rahim menderita dandy walker syndrome atau kelainan genetik bawaan yang mempengaruhi perkembangan otak.
"Awalnya didiagnosa hydrocephalus, ternyara pas di periksa lagi ternyata dia dandy walker syndrome, kalau enggak salah nanti perkembangan dia agak lambat aja," paparnya.
• Penerimaan CPNS 2019 Dibuka Oktober, 254 Ribu ASN Dibutuhkan, BKN Bongkar Strategi Lolos Seleksi
• BNN Amankan Kurir Pembawa Dua Karung Sabu di Aceh Tamiang
• Hari Ini BMKG Prediksi Jakarta dan Sekitarnya Cerah Berawan, Kamis (1/8/2019)
Pemkot Bekasi jamin biaya operasi pemisahan
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sempat menyambangi rumah bayi kembar siam Ahmad Rahman Al-Ayyubi dan Ahmad Rahim Al-Ayyubi pada, Rabu (31/7/2019) kemarin.