Mati Lampu

Kritik Fadli Zon Soal Listrik Padam, Sebut Pemerintah Tak Becus, Sindir Kompensasi Tanggungjawab PLN

Ya jangan cuma ngomong doang, seperti apa kepada masyarakat kerugian dan kompensasinya? Karena masyarakat telat sedikit saja membayar listrik dicabut

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
Tribun Jakarta.com/Wahyu Aji
Tribun Jakarta.com/Wahyu Aji Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Tribun Jakarta.com/Wahyu Aji 

Fadli menambahkan, pihak PLN tak hanya sekadar janji saja terkait kompensasi yang akan diberikan kepada konsumen yang terdampak pemadaman tersebut.

Bahkan, ia menuturkan para pejabat di luar negeri berani untuk mengundurkan diri sebagai kompensasi dan pertanggungjawaban jika ada permasalahan.

"Ya jangan cuma ngomong doang, seperti apa kepada masyarakat kerugian dan kompensasinya? Karena masyarakat telat sedikit saja membayar listrik dicabut," jelas Fadli.

Pelaku Usaha Merasa Kesulitan Menjalankan Bisnisnya Akibat Listrik Padam

"Ini juga menurut saya kalau mau kompensasinya kalau di negara lain itu direksi PLN-nya itu mengundurkan diri kalau mau bertanggungjawab sehingga ada satu iklim orang itu mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaannya, kan diberi amanah untuk itu," pungkasnya.

Berdasarkan pernyataan, PLN menginformasikan pemadaman terjadi akibat gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV, yang mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa. 

Gangguan ini mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami pemadaman.

Kronologi pemadaman listrik

Plt Direktur Utama PT PLN Persero, Sripeni Inten Cahyani, saat memberikan klarifikasi pada Minggu (4/7/2019).
Plt Direktur Utama PT PLN Persero, Sripeni Inten Cahyani, saat memberikan klarifikasi pada Minggu (4/7/2019). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani, dalam konferensi pers merunut kronologi insiden listrik padam selama berjam-jam, terburuk di Pulau Jawa dalam beberapa dekade terakhir.

Listrik padam, tutur Inten, pertama kali terlacak dari Jawa Tengah. Tepatnya, pada pukul 11.45 WIB ada gangguan di saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran-Pemalang.

"SUTET Ungaran-Pemalang terjadi gangguan pada sirkuit 1, kemudian disusul pada sirkuit 2. Akibatnya terjadi penurunan tegangan yang menyebabkan jaringan SUTET Depok dan Tasikmalaya mengalami gangguan. Ini yang menjadi (penyebab) pemadaman awal," papar dia.

Meski bermula dari gangguan di Jawa Tengah, listrik di provinsi itu hingga Bali yang saling terkait dalam jaringan Jawa-Bali dengan Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten tak ikut padam.

Gangguan terus berlanjut. Terlacak pada pukul 11.48 WIB, ungkap Inten, listrik padam telah terjadi di Jawa Barat dan DKI Jakarta. 

"Saat itu kami manajemen PLN mengawal langsung proses recovery dari kantor (PLN) Pusat Pengatur Beban (P2B)," cerita Inten.

Recovery dilakukan dengan cara memasok aliran listrik dari Jawa Timur yang tidak terdampak ke PLTA Saguling dan PLTA Cirata di Jawa Barat. Fungsinya, menstabilkan daya dan tegangan listrik. 

"Dari 2 PLTA itu berfungsi untuk mengirimkan pasokan listrik dari Timur ke Barat menuju PLTU Suralaya melalui GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi) Cibinong, Depok, Gandul, Lengkong, Balaraja, dan Suralaya," ucap Inten.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved