Kelakar Ganjar Pranowo Tanggapi Produk Tas dari Jateng Tak Bisa Ikut Pameran di Rusia
Ganjar Pranowo angkat suara soal warganya tak bisa menjual barang daganganya di Festival Indonesia Moskow 2019.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Padahal, harga tas yang dijual Syanaz kisaran Rp 1 jutaan.
"Jadi pada saat saya datang entah kenapa saya tau tau mereka udah menunjuk pada barang saya," ucap Syanaz.
"Barang saya kebetulan dibagi jadi dua troli,"tambahnya.
Syanaz pun merasa janggal karena dirinya melihat orang lain yang membawa produk serupa dengan jumlah yang nampak lebih banyak justru tidak dipermasalahkan.

"Anehnya pada saat itu juga ada yang membawa barang sama seperti saya, tas. Dua koper besar penuh itu mereka hanya diminta membuka dan menutup, lewat," jelasnya.
"Sementara saya tidak saya dimasukkan ke dalam ruangan," sambungnya.
Lebih lanjut Syanaz mengatakan bahwa dirinya di dalam ruangan tersebut selama empat jam.
"D i situ sekitar ada empat jam lebih, sendiri dan ada sekitar ada 15 orang untuk mengkurasi produk saya," ungkap Syanaz.
• Respons Anies Baswedan saat Perluasan Ganjil Genap Diprotes Pengusaha
• Kisah Pacaran LDRnya Viral, Ini yang Diungkapkan Yusuf Saat Video Call dengan Pemilik Foto Asli
Ada beberapa hal yang menjadi catatan untuk produk Syanaz.
"Satu mereka tidak percaya harga saya, yang kedua mereka tidak percaya saya yang membuat dan mereka mengira itu terbuat dari kulit eksotis padahal itu sebenarnya itu terbuat dari kulit domba dan kambing, akhirnya barang saya ditahan," tuturnya.
Syanaz menyebut jika dirinya telah mengikuti aturan yang ada.
"Keseluruhan barang saya ditahan. Padahal sebenarnya semua ketentuan sudah saya penuhi," tambahnya.
"Sepuluh biji itu adalah tas kulit sisanya ada gift yang disediakan untuk stan jawa tengah berupa tas karung goni. Harganya tidak lebih dari delapan dollar padahal.
Saya produksi di Semarang," tambahnya.
TONTON JUGA:
Syanaz pun mengaku bangga dengan produknya yang kini sudah dijual di Jepang.