Anies Baswedan: Residu Kendaraan Menjadi Masalah Bagi Kualitas Udara di Jakarta
Anies Baswedan menjelaskan, residu ini ada yang berbentuk padat, cair, dan berbentuk asap seperti udara.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut residu (ampas atau endapan) gas kendaraan menjadi masalah bagi kualitas udara di ibu kota Jakarta.
"Residu atau yang biasa kita sebut sampah kendaraan, ini menjadi masalah bagi kualitas udara di Jakarta," kata Anies Baswedan, pada acara peresmian aplikasi e-uji emisi dan pengecekan uji emisi kendaraan bermotor, di halaman balai kota Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Anies Baswedan menjelaskan, residu ini ada yang berbentuk padat, cair, dan berbentuk asap seperti udara.
"Residu ini ada yang berbentuk solid ada yang berbentuk cair, dan udara," ucap Anies.
Karenanya, Anies menyatakan residu harus dikendalikan ini agar tidak merusak lingkungan hidup.
"Karena itu, langkah yang harus dilakukan adalah mengelola residu tadi. Bagaimana agar residu bisa tidak merusak lingkungan hidup. Residu yang dikeluarkan memenuhi standar substanable development program," jelas Anies.
Salah satu cara mengurangi residu kendaraan, sambungnya, adalah mengikuti uji emisi kendaraan.
• Jangan Lewatkan Saka Berkarya: Kemeriahan HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Pasar Seni Ancol
• Kebanyakan Makan Daging Kambing dan Sapi Saat Idul Adha: Ini 8 Buah yang Bisa Turunkan Kolestrol
• VIDEO Yusuf Akhirnya Bertemu Intan Permata Asli: Suami Intan Cemburu?
"Ada baiknya masyarakat dan warga Jakarta melakukan uji emisi kendaraan," ujarnya.
Saat ini, kata Anies, jumlah bengkel yang siap melakukan uji emisi kendaraan terdapat sekitar 150 di kawasan Jakarta.
"Saat ini, sekitar 150-an bengkel yang siap melakukan uji emisi kendaraan. Nanti bakal kami tambah lagi," tutupnya.