Fakta Terbaru Kecelakaan yang Tewaskan Brigadir Sahri: Tersangka Sopir Truk Bukan Ali Ridho

Namun bukan Muhammad Ali Ridho (38), seperti yang tertulis dalam laporan Polisi. Melainkan Bahtiar Sidik (36), sepupu Ali.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
Istimewa
Ilustrasi kecelakaan 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Kecelakaan lalu lintas di Jalan Terogong Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2019) dini hari lalu, menewaskan seorang anggota Polisi bernama Brigadir Sahri.

Korban meninggal dunia setelah motor yang dikendarainya menabrak bagian belakang truk pengangkut sapi kurban.

Polisi pun telah menetapkan satu orang sebagai tersangka.

Namun bukan Muhammad Ali Ridho (38), seperti yang tertulis dalam laporan Polisi. Melainkan Bahtiar Sidik (36), sepupu Ali.

Hal itu diketahui setelah TribunJakarta.com menyambangi rumah Ali di Jalan H Batong II, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019) malam kemarin.

Brigadir Sahri Tewas Setelah Menabrak Truk Pengangkut Hewan Kurban di Cilandak

Ali mengatakan, usai kecelakaan dirinya lah yang menyerangkan kartu identitas kepada pihak Kepolisian.

Namun, Polisi tetap mengamankan Bahtiar karena ia bertindak sebagai sopir saat memarkirkan truk di tepi Jalan Terogong Raya, Cilandak.

"Saya nggak mau ribut-ribut. Saya kasih KTP sama SIM saya. Saya soalnya punya (penyakit) jantung, kalau emosi suka sesak," kata Ali.

Lebih lanjut, ia pun menjelaskan kronologis kecelakaan pada Sabtu lalu.

Saat itu, truk yang ditumpangi Ali berhenti di depan lapak hewan kurban miliknya. Tujuannya adalah menurunkan sapi kurban ke dalam lapak.

Polisi Sebut Kasus Kecelakaan yang Tewaskan Brigadir Sahri Bisa Diselesaikan Secara Kekeluargaan

"Saya bangunin orang yang jaga di situ karena harus angkat (pagar) besi dulu. Makanya saya berhenti. Kalau pagarnya terbuka sih saya langsung masuk, nggak pakai parkir dulu," ujarnya.

Menurut pengakuannya, truk baru menepi di bahu jalan selama 10 menit.

Ali mengakui tidak memasang segitiga pengaman karena memang tidak memilikinya. Akan tetapi, lampu hazard sudah menyala.

"Nggak lama, langsung gubrak. Itu penjaga yang lagi tidur langsung bangun dengar suara kencang gitu," ucap dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved