Pengusaha Kopi Ditembak Perampok, Uang Rp500 Juta Dibawa Kabur hingga Anak dan Istri Diancam
Seorang pengusaha kopi di Lampung harus terbaring di rumah sakit setelah mendapat perlakuan kejam dari perampok.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pengusaha kopi di Lampung harus terbaring di rumah sakit setelah mendapat perlakuan kejam dari kawanan perampok.
Kedua kaki dan tangan kanannya mengalami luka tembak.
Beberapa waktu lalu, rumah pengusaha kopi, Supriadi (57) dibobol perampok sadis.
Sejumlah perampok masuk menggondol uang dan perhiasan di rumah Supriadi di Pekon Sinar Banten Ulubelu Tanggamus pada Sabtu (10/8/2019).
Perampok sadis itu membawa kabur uang Rp500 juga dan emas 110 gram.
Perampokan tersebut terjadi sekira pukul 03.00 WIB.
• Muda-mudi di Bekasi Diringkus Polisi Saat Transaksi Obat Pil Heximer dan Tramadol
• Diduga Epilepsi Kumat, Pengendara Mobil Tabrak Sepeda Motor Hingga Motornya Terbakar di Pondok Aren
Saat itu, Supriadi sedang terlelap tidur di kamarnya bersama anak dan istrinya.
Supriadi terbangun setelah mendengar orang memukul pintu rumah bagian belakang.
Rupanya pintu rumah bagian bawah itu dijebol kawanan perampok menggunakan palu godem.

Supriadi sontak terkejut mengetahui pintu rumahnya dijebol perampok.
"Jadi masuknya merangkak dari pintu bagian bawah yang dijebol," ujar Supriadi seperti dilansir TribunJakarta dari TribunLampung, Rabu (14/8/2019).
Supriadi mengatakan bahwa ada sekitar empat pelaku yang merangkak masuk ke dalam rumahnya.
Mereka membawa senjata api, obeng, senter, dan godem.
Supriadi tak tinggal diam.
• Mama Amy Tegas Pilih Sosok Ini Sebagai Menantunya yang Paling Sabar, Bukan Nagita Slavina?
• Cicipi Bakso Aci Akang, Nikita Mirzani: Rasanya Gurih dan Enak
• Ini Saran dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Amati Hujan Meteor Hiasi Langit Indonesia
• Siti Badriah Lakukan ini hingga Berjam-jam di Kamar Mandi, Suaminya Krisjiana Kaget: Gak Ngerti Lagi
Ia berusaha untuk meminta tolong kepada tetangganya dengan berteriak.
Namun teriakan Supriadi tersebut tak lantas membuat warga sekitar datang ke rumahnya.
"Kemudian saya minta tolong, saya teriak-teriak ada 10 kali saya teriak sampai suara saya serak," kata Supriadi.
Empat perampok itu pun langsung bergegas ke kamarnya.
"Mereka masuk lalu gedor pintu kamar saya. Saya kunci kamar saya dan saya sembunyi di balik pintu," ucap Supriadi.
TONTON JUGA:
ketika itu, pintuk kamar Supriadi dijebol perampok menggunakan palu godem.
"Pintu kamar saya dijebol bagian atas, setelah jebol, senjata api dan senter diarahkan ke anak istri saya yang ada di atas ranjang," terangnya.
Supriadi sempat diberendong peluru saat sembunyi dibalik pintu.
"Mereka tahu saya sembunyi di balik pintu, lalu diberondong senpi," ujar Supriadi.
• Nurkhikmah Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di Rumah Kosong, Ayah Korban Ungkap Fakta: Dia Pendiam
• Kerangka Gadis Ditemukan di Rumah Kosong, 1 dari 5 Pembunuh Tonton Proses Evakuasi Jasad Korban
Supriadi pun kaget melihat adik iparnya, Arita Sari (19) ditawan oleh kawanan perampok itu.
"Saya keluar karena saya takut adik ipar dan anak, istri saya yang jadi sasaran. Padahal saya sempat mau ambil celurit," terangnya.
Setalah menjauh dari puntu, satu di antara perampok membuka pintu kamar dari luar.
"Setelah masuk langsung ke arah saya. Seingat saya semuanya bawa senpi, tapi pelurunya sudah habis buat berondong tadi. Kemudian salah satu yang bawa airsoft gun datangi saya," jelasnya.
"Saya rebut senjatanya dia malah nembak kena tangan kanan saya dua kali, terus senjatanya diarahkan ke perut saya."
"Daripada kena badan saya, saya tahan ke arah bawah, dan meletus kena kaki kanan saya sebanyak tiga, dan kiri dua, kena tulang lagi,"sambungnya.
Setelahnya, Supriadi hanya bisa pasrah tertunduk merasakan sakit sambil dirangkul adik ipar.
"Saat tertunduk saya dirangkul adik ipar. Dia bilang jangan bunuh kakak saya," katanya.
• Iksan Tukang Jagal Cepat di Tanah Abang, Sembelih 60 Kambing Sehari hingga Jempol Nyaris Putus
• Ely Sugigi Mesra dengan Pria Bule, Ruben Onsu Semprot Irfan Sebastian: Kemana Aja Lu dari Kemaren
Kekejaman perampok itu pun rupanya masih berlanjut.
Supriadi mengatakan bahwa perampok tersebut membacok kepalannya.
"Kemudian dia bacok kepala saya sambil nendang muka bagian kanan saya," tuturnya.
Sang adik ipar sempat mencoba menghentikan tindakan perampok itu.
"Saat akan dibacok lagi, adik ipar saya megangin golok pelaku. Pelaku sempat bilang, jangan pegang nanti kamu terluka," ungkapnya.
"Tapi tahu sendiri golok dipegang tetap terluka. Adik ipar saya teriak minta tolong agar saya tidak dibunuh," lanjutnya.
Setelah itu Supriadi mengaku ditawan seraya wajahnya disorot senter.
Sementara anak dan istrinya saat itu sempat diancam perampok.
"Anak istri saya sempat diancam, anak saya luka disikut, dan anak saya yang nunjukin lokasi uangnya, karena anak saya mau dibunuh, dan istri saya ditampar karena nggak mau ngomong tempat nyimpan uang," tuturnya.
"Kemudian mereka ambil uang hampir Rp 500 juta dan emas 110 gram. Saya sudah gak bisa apa-apa, kepala saya sudah darah semua," tambahnya.
• Bertatapan Mesra dengan Ely Sugigi, Pria Bule Christian Ladner Beri Pujian: Matanya Indah
• Penonton Kecewa, Konser Lany Batal Kemarin Kabarnya Digelar Hari Ini
Setelah kejadian perampokan, Arita Sari, adik ipar Supriadi mengalami trauma.
"Setelah kejadian ini, adik ipar saya (Arita Sari) trauma, belum normal. Kalau lihat laki-laki teriak-teriak," kata Supriadi.
Terlepas dari itu, Supriadi menyebut Arita Sari berjasa karena memberanikan diri keluar rumah meminta tolong.
"Jadi kan hape saya istri rusak semua, memang dirusak sama pelaku, dan yang masih utuh hape adik saya," terangnya.
"Tapi setelah ditelepon berulang kali nggak ada teman yang ngangkat, dan adik saya ini memberanikan diri keluar nekat nyari bidan, karena luka saya memang parah, sedang pelaku baru keluar," sambungnya.
Supriadi menambahkan, kawanan perampok itu kabur menggunakan motor.
Polda Lampung turun tangan
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung turunkan tim untuk membantu menangani kasus perampokan tersebut.
"Satu tim sudah kami turunkan, untuk backup Polresta Tanggamus. Doakan bisa segera terungkap," ujar Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Pol M Barly Ramadhany. (TribunJakarta/TribunLampung)