HUT ke 73 Kemerdekaan RI

Takdir Syahrul Akmal Jaga Makam Bung Hatta 32 Tahun Sampai Ngeteh Bareng Jokowi

Syahrul Akmal membuka obrolan jalan hidupnya sebagai penjaga makam Bung Hatta bukan sebuah kebetulan. Ini ceritanya.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Syahrul Akmal, koordinator penjaga makam Bung Hatta, saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Kamis (15/8/2019). 

Sedikit banyaknya, Syahrul Akmal tahu betul sosok Bung Hatta sebagai tokoh pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden ke-1 Republik Indonesia itu.

Bung Hatta mundur sebagai Wapres pada tahun 1956, karena berselisih dengan Bung Karno.

Selepas tak terlibat di dunia politik nasional, Bung Hatta beberapa kali menghadiri pertemuan dengan perkumpulan Mahasiswa Sumatera Barat.

"Ketika kumpul sama teman-teman saya, Bung Hatta selalu memberikan masukan dan motivasi ke kami."

"Apapun yang diungkapkannya, kami rasa tepat sekali," Syahrul Akmal mengenang.

Sudah menjadi suratan takdir jika Syahrul Akmal menjadi penjaga makam Bung Hatta di kemudian hari sampai sekarang.

Selama 32 tahun, tepatnya sejak 1987, Syahrul Akmal rutin membersihkan area makam Bung Hatta di TPU Tanah Kusir.

Lahan makam sekitar tiga ribu meter itu ia bersihkan agar tampak terawat nan resik.

Di sekitar tempat peristirahatan terakhir mendiang Bung Hatta begitu teduh dengan rimbunan pohon.

Pintu gerbang dengan atap khas adat Rumah Gadang menyambut mereka yang ingin berziarah ke makam Bung Hatta di area kompleks TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Foto diambil pada Kamis (15/8/2019).
Pintu gerbang dengan atap khas adat Rumah Gadang menyambut mereka yang ingin berziarah ke makam Bung Hatta di area kompleks TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Foto diambil pada Kamis (15/8/2019). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Syahrul Akmal lah orang yang memastikan lantai pualam di sekitar makam Bung Hatta tampak mengkilap.

Kenangan Syahrul Akmal melambung, ketika area di sekitar makam Bung Hatta masih sebatas lapangan luas.

Masih jarang nisan-nisan di sekitarnya.

"Saya rintis, budidayakan berbagai tanaman agar rimbun."

"Sekitar tahun 90 an baru ada pepohonan yang kita tanam," ungkap Syahrul Akmal.

Tak hanya melulu membersihkan makam, ia juga membantu mengurus ziarah maupun upacara Negara di makam Bung Hatta.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved