Ikuti Fatwa Ulama, Pemilik Warung Kopi Aceh Cut Zein Larang Pengunjung Main Game PUBG di Kedainya
Mengikuti fatwa ulama, pemilik Warung Kopi Aceh Cut Zein tak izinkan pengunjungnya bermain game PUBG, tak ada TV dan Wifi di kedainya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mengikuti fatwa ulama, pemilik Warung Kopi Aceh Cut Zein tak izinkan pengunjungnya bermain game PUBG di kedainya.
Warung Kopi Aceh Cut Zein Menjadi Bukti Bahwa Cita Rasa Kopi Aceh tak Bisa Dikalahkan oleh Kecanggihan Teknologi
Budaya minum kopi memang tak bisa dipisahkan dari kehidupan rakyat Aceh.
Tradisi ini telah berlangsung turun temurun, sejak zaman kerajaan hingga masa sekarang.
Sejak zaman dahulu, Aceh telah terkenal sebagai surganya para penikmat kopi.
• Tengok Foto-foto Keseruan Wali Kota Tangsel Airin Ikut Lomba Makan Kerupuk Sampai Tarik Tambang
Di Aceh, tradisi minum kopi ini tak pernah lekang ditelan zaman.
Para pemilik dan pengelola kedai kopi pun terus berinovasi, mulai dari menyediakan beragam jenis sajian kopi, memperbaharui dekorasi kedai kopi, hingga yang terakhir menyediakan wifi yang memancarkan layanan internet gratis.
Di antara semua itu, layanan wifi dan televisi menjadi paling mutlak bagi kedai kopi di era serba canggih ini.
Karenanya, hampir semua warung kopi di Aceh, mulai dari kota hingga pelosok desa, melengkapi diri dengan layanan wifi.
Muncul anggapan, jika tidak ada wifi, warung pun menjadi sepi.
• Sambut HUT ke-74 RI, Sosialisasi Perluasan Ganjil Genap Diselingi Pembagian Setangkai Mawar
Padahal, kehadiran wifi ini tidak sepenuhnya membawa nilai positif dan baik dari sisi bisnis.
Pasalnya, warung-warung kopi yang menyediakan layanan wifi sebagian besar dipenuhi oleh penggemar game online, terutama Mobile Legend dan PUBG.
Jadinya, hanya sedikit saja kedai kopi di Aceh yang tak menyediakan wifi.
Kedai kopi Cut Zein di Beurawe, adalah salah satu dari yang sedikit itu.
Menariknya, kedai kopi Cut Zein yang berada di salah satu titik keramaian Banda Aceh ini, masih tetap mempertahankan tradisi minum kopi seperti zaman dahulu.