Tari Cokek, Akulturasi Budaya Tionghoa-Betawi yang Sempat Dianggap Vulgar

Mengenakan kebaya Betawi warna kuning dan selendang merah yang diikat di perut, Henny Lim memeragakan Tarian Cokek.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Henny Lim saat memeragakan Tari Cokek. 

"Karena memang Tari Cokek ini merupakan salah satu kesenian asal China Benteng yang bercampur dengan kebudayaan Betawi, salah satunya dari musik pengiringnya yang menggunakan gambang kromong," ujarnya.

Sarat Makna

Henny Lim saat memeragakan Tari Cokek.
Henny Lim saat memeragakan Tari Cokek. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Henny menyebut tiap gerakan dalam Tari Cokek sarat akan makna untuk menjalani kehidupan.

Beberapa gerakan dalam tarian ini yakni menunjuk beberapa bagian tubuh penari mulai dari mata, kening, mulut, telingga, dada, hingga bagian organ vital.

"Maknanya itu jelas, misalnya ketika tangan kita di depan dada, itu menandakan bahwa kita haruslah menjaga hati, begitu juga saat kita memegang bagian tubuh lainnya, intinya harus bisa menjaga dari hal yang tidak baik," paparnya.

Soal bagian menutupi organ vital, Henny tak menampik gerakan itu yang banyak salah ditafsirkan oleh masyarakat.

"Gerakan itu kesannya dianggap porno dan vulgar, padahal maknanya itu adalah kita harus menjaga diri dan kesucian kita," kata Henny.

Ratusan Wanita Meriahkan Tari Cokek di Kota Tua

Banyak cara dalam merayakan hari kemerdekaan Indonesia.

Mulai dari menggelar perlombaan rakyat khas 17-an, konser musik, pentas seni maupun acara sosial yang bertujuan mempererat persatuan sesama anak bangsa.

Hal itu pula yang melatarbelakangi ratusan wanita pagi ini berkumpul di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat.

Mengenakan baju adat dari berbagai daerah di tanah air, mereka kompak menarikan Tari Cokek.

Tari Cokek yang merupakan akulturasi kebudayaan dari Budaya China dan Betawi yang kini sudah jarang dipentaskan.

Ketua INDONESIA.ID, selaku penggagas acara ini, Eva Simanjuntak mengatakan ada tiga poin yang ingin mereka sampaikan dalam kegiatan hari ini.

Ratusan wanita menarikan Tari Cokek di Taman Fatahillah, Jakarta Barat, Minggu (18/8/2019).
Ratusan wanita menarikan Tari Cokek di Taman Fatahillah, Jakarta Barat, Minggu (18/8/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

Selain dalam rangka merayakan HUT Ke 74 Republik Indonesia, dua tujuan lainnya yakni untuk melestarikan kebudayaan Indonesia yang sudah hampir terlupakan serta untuk menjaga keberagaman di tanah air.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved