Ibu Rumah Tangga Jatuh Lemas dan Langsung Meninggal Dunia Usai Ikut Lomba Tarik Tambang di Tamansari

Dalam rekaman video yang diterima TribunJakarta.com, wanita yang mengenakan kaus putih dan celana pendek itu berada di posisi belakang saat lomba.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dokumentasi warga
Mardiah (kaus putih belakang) terjatuh saat mengikuti perlombaan tarik tambang di wilayah tempat tinggalnya 

Saat kejadian itu, warga pun sempat membawa Mardiah ke Rumah Sakit Tarakan untuk mendapat pertolongan.

Namun sayang nyawa korban tak tertolong.

"Pas sampai di rumah sakit sekitar Pukul 10.49 WIB, dokter bilang sudah meninggal," kata Napsih.

Diduga, Mardiah meninggal akibat serangan jantung.

Korba sendiri diketahui memiliki riwayat penyakit darah tinggi.

"Hari itu juga korban langsung dimakamkan di kampung halamannya di Cimande, Bogor, Jawa Barat," kata Napsih.

Awalnya Mardiah tak terdaftar jadi peserta

Perlombaan 17-an di Jalan Krukut Lio, RT 8 RW 3, Krukut, Tamansari, Jakarta Barat pada Sabtu (17/8/2019) mendadak pilu.

Sebab, salah satu warga tersebut bernama Mardiah (44) meninggal saat sedang mengikuti lomba tarik tambang.

Mardiah diduga terkena serangan jantung dan dinyatakan meninggal saat di perjalanan menuju Rumah Sakit Tarakan sekira Pukul 10.50 WIB.

"Pas pingsan itu memang sudah dingin dan kami langsung bawa ke Rumah Sakit Tarakan, ternyata saat disana dokter bilang sudah meninggal," kata Sekretaris RW 03 Kelurahan Krukut, Napsih di Kantor RW 03 Krukut, Senin (19/8/2019).

Insiden ini pun viral lantaran ada warga yang merekamnya, sejak Mardiah mengikuti perlombaan hingga pingsan di lokasi kejadian.

Dikatakan Napsih, Mardiah sejatinya tidak terdaftar sebagai peserta lomba tarik tambang yang dilakukan oleh para ibu-ibu.

Namun, sesaat lomba akan digelar, Mardiah mengajukan diri untuk mengikuti perlombaan tersebut.

Kemungkinan, Mardiah tergiur setelah melihat hadiah yang disiapkan panitia yakni sembako bagi para pemenang.

"Makanya kan harusnya lomba ini cuma berlima, tapi karena bu Mardiah ikutan jadinya nambah jadi enam orang dalam satu tim, dia itu posisinya paling belakang," kata Napsih.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved