Ibu Rumah Tangga Jatuh Lemas dan Langsung Meninggal Dunia Usai Ikut Lomba Tarik Tambang di Tamansari
Dalam rekaman video yang diterima TribunJakarta.com, wanita yang mengenakan kaus putih dan celana pendek itu berada di posisi belakang saat lomba.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM,TAMANSARI - Seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat (Jakbar), meninggal dunia setelah mengikuti lomba tarik tambang di daerah tempat tinggalnya.
Mardiyah (44) meninggal dunia setelah memenangkan lomba tarik tambang yang diadakan oleh pengurus lingkungan setempat.
Dilansir dari TribunWow.com lewat kanal YouTube Official iNews, Sabtu (17/8/2019), Mardiyah tiba-tiba jatuh pingsan setelah lomba tarik tambang selesai.
Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung menolong Wardiyah dan membawanya ke rumah sakit.
Namun, saat sampai di rumah sakit Wardiyah dinyatakan sudah meninggal dunia.
Wardiyah merupakan ibu dari dua orang anak.
Sampai saat ini, warga dan keluarga belum mengetahui penyebab pasti dari kematian Wardiyah.
Namun, warga setempat menceritakan ibu rumah tangga itu memang memiliki riwayat penyakit jantung dan darah tinggi.
Mulyana, tetangga korban, menceritakan kronologi kematian Wardiyah setelah memenagkan lomba tarik tambang.
Ia menyatakan sesaat setelah Wardiah pingsan, warga setempat berusaha memberikan pertolongan pertama dengan mengoleskan balsem dan membuatkan teh hangat untuk diminum.
Namun, Wardiyah tak kunjung sadar.
Wardiyah yang tak kunjung sadarkan diri lalu dibawa warga ke rumah kakaknya untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Namun, Wardiyah belum juga sadarkan diri.
Warga lalu memutuskan membawa korban ke rumah sakit setempat.
"Dibawa ke rumah situ, ke rumah saudaranya," kata dia.
"Setelah itu masih enggak sadar juga ya mau enggak mau dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.
Mulyana menyatakan kemungkinan korban meninggal dunia saat di perjalanan menuju rumah sakit.
"Meninggalnya mungkin pas sampai di rumah sakit dalam perjalanan," ucapnya.
Tetangga Wardiyanti itu juga menceritakan tentang riwayat penyakit jantung dan darah tinggi yang dimiliki korban.
"Jantung juga, dia bilang ada sedikit darah tinggi dia bilang, enggak tahu juga," kata dia.
Jenazah Wardiah langsung dibawa pihak keluarga ke Bogor, Jawa Barat untuk dimakamkan.
Detik-detik korban jatuh
Seorang wanita meninggal dunia saat tengah mengikuti lomba tarik tambang di lingkungan tempat tinggalnya pada HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam rekaman video yang diterima TribunJakarta.com, wanita yang mengenakan kaus putih dan celana pendek itu berada di posisi belakang saat lomba.
Tim korban yang berada di sebelah kiri layar berhasil memenangkan perlombaan tersebut.
Di saat merayakan kemenangan itulah, korban yang sempat bersukacita dan baru saja memakai sendal tiba-tiba jatuh terjengkang ke aspal dan pingsan.
Warga pun kemudian membantu korban untuk mendapatkan pertolongan.
Sekretaris RW 03 Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, Napsih membenarkan bahwa insiden itu terjadi di wilayahnya.
"Iya kejadiannya itu di Jalan Krukut Lio, RT 8 RW 3 Krukut hari Sabtu 17 Agustus saat sedang lomba 17-an," kata Napsih ditemui di kantor RW 03, Krukut, Senin (19/8/2019).
Napsih menuturkan korban berbama Mardiah (44) yang telah puluhan tahun mengontrak sebuah rumah di kawasan tersebut.
Saat kejadian itu, warga pun sempat membawa Mardiah ke Rumah Sakit Tarakan untuk mendapat pertolongan.
Namun sayang nyawa korban tak tertolong.
"Pas sampai di rumah sakit sekitar Pukul 10.49 WIB, dokter bilang sudah meninggal," kata Napsih.
Diduga, Mardiah meninggal akibat serangan jantung.
Korba sendiri diketahui memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
"Hari itu juga korban langsung dimakamkan di kampung halamannya di Cimande, Bogor, Jawa Barat," kata Napsih.
Awalnya Mardiah tak terdaftar jadi peserta
Perlombaan 17-an di Jalan Krukut Lio, RT 8 RW 3, Krukut, Tamansari, Jakarta Barat pada Sabtu (17/8/2019) mendadak pilu.
Sebab, salah satu warga tersebut bernama Mardiah (44) meninggal saat sedang mengikuti lomba tarik tambang.
Mardiah diduga terkena serangan jantung dan dinyatakan meninggal saat di perjalanan menuju Rumah Sakit Tarakan sekira Pukul 10.50 WIB.
"Pas pingsan itu memang sudah dingin dan kami langsung bawa ke Rumah Sakit Tarakan, ternyata saat disana dokter bilang sudah meninggal," kata Sekretaris RW 03 Kelurahan Krukut, Napsih di Kantor RW 03 Krukut, Senin (19/8/2019).
Insiden ini pun viral lantaran ada warga yang merekamnya, sejak Mardiah mengikuti perlombaan hingga pingsan di lokasi kejadian.
Dikatakan Napsih, Mardiah sejatinya tidak terdaftar sebagai peserta lomba tarik tambang yang dilakukan oleh para ibu-ibu.
Namun, sesaat lomba akan digelar, Mardiah mengajukan diri untuk mengikuti perlombaan tersebut.
Kemungkinan, Mardiah tergiur setelah melihat hadiah yang disiapkan panitia yakni sembako bagi para pemenang.
"Makanya kan harusnya lomba ini cuma berlima, tapi karena bu Mardiah ikutan jadinya nambah jadi enam orang dalam satu tim, dia itu posisinya paling belakang," kata Napsih.
Napsih mengatakan lomba tarik tambang itu adalah lomba pertama yang dilakukan para ibu-ibu di wilayah tersebut.
"Itu perlombaan pertama buat ibu-ibu dan ternyata ada insiden itu makanya lomba langsung kita stop karena jenazah disemayamkan di rumahnya yang enggak jauh dari tempat lomba sebelum dimakamkan di Cimande," kata Napsih.
Diberitakan sebelumnya, meninggalnya Mardiah sempat menggemparkan warga Krukut lantaran pekerja konveksi itu meninggal saat tengah mengikuti lomba tarik tambang.
Dalam rekaman video yang diterima TribunJakarta.com, wanita yang mengenakan kaus putih dan celana pendek itu berada di posisi belakang saat lomba dan berhasil menang.
Disaat merayakan kemenangan itulah, korban yang sempat bersukacita dan baru saja memakai sendal tiba-tiba jatuh terjengkang ke aspal dan pingsan.
Warga pun kemudian membantu korban untuk mendapatkan pertolongan. (TribunWow/TribunJakarta/Elga)