Rusuh di Papua
Kerusuhan di Manokwari, Staf Khusus Presiden Minta Masyarakat Papua Tenang: Mari Kita Bawa dalam Doa
Lenis Kogoya bahkan menghimbau agar masyarakat Papua tetap tenang dimanapun berada dan tak terpancing isu-isu yang beredar.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNJAKARTA.COM - Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya meminta masyarakat Papua dan Papua Barat tak merusak fasilitas negara yang berada di kawasn tersebut.
"Kepada masyarakat Papua, saya minta tolong jangan rusak fasilitas negara," jelas Lenis Kogoya.
"Kalau merusak, berarti rumah sendiri rusak," lanjutnya.
Lenis Kogoya menyarankan agar masyarakat Papua menjaga fasilitas negara yang ada di kawasan tersebut.
Dia menyatakan bahwa kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, perlu dilihat sebagai dampak dari peristiwa yang terjadi di sejumlah kota di Jawa Timur.
• Viral Bocah Duduk Tak Bergerak Dikira Meninggal karena Kelaparan, Dikabarkan Hanya Tertidur Lelah
• Polisi Buka Komunikasi dengan Tokoh Warga dan Pemuda untuk Meredam Rusuh di Manokwari
Misalnya aksi yang terjadi saat mahasiswa Papua di Malang melakukan demonstrasi. Saat itu mahasiswa di Papua, menurut Lenis, mengalami diskriminasi bahkan menjadi korban aksi rasialisme.
Dia pun meminta aparat hukum untuk melakukan penindakan sesuai aturan yang berlaku.

"Siapa pelakunya (aksi rasialisme), siapa yang mengarahkan kekerasan, harus dibawa ke jalur hukum," kata Lenis Kogoya dilansir dari Kompas Tv pada Senin (19/8).
Lenis Kogoya bahkan menghimbau agar masyarakat Papua tetap tenang dimanapun berada dan tak terpancing isu-isu yang beredar.
"Saya minta masyarakat Papua untuk jangan merusak rumah sendiri. Saya sarankan masyarakat Papua jaga fasilitas negara, karena itu butuh waktu dan biaya untuk membangunnya," ucap Lenis Kogoya.
• Penghasilan Rp700 Juta Sehari, Raffi Ahmad Bongkar Keinginan yang Belum Terwujud Bareng Nagita
• Ditanya Cita-cita oleh Nagita Slavina, Reaksi Gempi Bikin Kaget Gisel, Istri Raffi Ahmad Beri Pujian
"Kita harus berpikir profesional, analisa yang baik. Memang sakit hati ada, tapi bagaimana agar menyampaikan aspirasi secara damai," lanjutnya.
Lenis Kogoya meminta agar tindakan kekerasan seperti baku pukul, membunuh dan aksi bakar-bakar itu tak terjadi.
Simak Videonya:
"Saya tidak mau itu terjadi, mari kita bawa dalam doa.
Saya juga berpesan kepada pihak aparat jangan sampai terjadi misal alat negara, tetapi bagaimana salah paham ini diterima dengan baik," jelas Lenis Kogoya.