Jadi Saksi Hidup Stadion VIJ era 1960-an, Kakek Dullah Tagih Janji Anies Baswedan
Bagi Abdullah Palawa (77), Stadion VIJ menjadi salah satu bagian yang tak bisa dilepaskan dalam karir sepakbolanya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Rr Dewi Kartika H
Seiring bergerak majunya zaman, ada secercah harapan tatkala Gubernur Anies datang ke Stadion VIJ.
Dullah pun berharap Gubernur Anies menaruh perhatian lebih kepada Stadion VIJ ini.
Sebab, saat perayaan HUT MH Thamrin yang digelar di Stadion VIJ, Anies menyempatkan hadir pada bulan Februari silam.
Kehadiran Anies, diartikan oleh Dullah sebagai keseriusannya untuk membenahkan stadion VIJ agar kian layak.
Ia pun masih ingat perkataan Anies agar Stadion diperbagus.
"Belum lama Pak Anies ke sini, dia bilang sih mau dibikin rumput sintetis. Saya sih berharap ya," lanjutnya.
Sebab, lapangan yang berdiri sejak masa Hindia Belanda ini mengandung nilai historis perkembangan sepakbola di Jakarta.
"Ini kan yang beli Muhammad Husni Thamrin. Kasih ke lima klub yang ada di Pulau Jawa untuk kompetisi di sini," kenangnya.
Jadi Pemain Jakarta Putera di tahun 60-an

Karier Sepakbola Dullah itu bermula pada tahun 1964.
Saat itu, ia bertemu dengan salah satu pemilik Jakarta Putera sekaligus pengurus internal Persija, bernama Anwar Dado.
"Saya merantau dari Manado ke Jakarta tahun 1964. Terus diajak main sama pak Dado," kenangnya.
Padahal, pria yang akrab disapa Dullah itu awalnya tak berniat untuk menjadi pemain bola.
"Saya ke Jakarta malah niat ingin jadi pemain band," tambahnya.

Di Jakarta Pusat, kala itu, terdapat sekira 30 klub yang sering mengikuti kompetisi sepakbola.