Tak Cuma Hanguskan Lahan, Kebakaran Hutan Juga Melalap Bangunan SD di Kalbar, Siswa Tak Bisa Sekolah

Kebakaran lahan di Kabupaten Mempawah, membuat aktivitas belajar mengajar di SD Negeri 19 Sejegi telah diliburkan selama satu bulan.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Tangkapan Layar YouTube/KompasTV
Gedung Sekolah Dasar Negeri 19 Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, yang rata dengan tanah akibat kebakaran. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kebakaran lahan di Kabupaten Mempawah, membuat aktivitas belajar mengajar di SD Negeri 19 Sejegi telah diliburkan selama satu bulan.

Siswa terancam libur lebih lama, karena bangunan sekolah kini telah hangus terbakar.

Gedung Sekolah Dasar Negeri 19 Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, rata dengan tanah, pada Sabtu (17/8/2019) lalu.

Api berasal dari kebakaran di Dusun Tekam, yang meluas hingga melahap bangunan sekolah.

Aktivitas sekolah pun lumpuh.

Padahal, sebelumnya, sudah satu bulan siswa diliburkan akibat kabut asap pekat yang mengepung sekolah.

Anak Pencari Suaka Diduga Jadi Korban Prositusi, Komnas PA Bakal Tuntut UNHCR 

Jadi Saksi Hidup Stadion VIJ era 1960-an, Kakek Dullah Tagih Janji Anies Baswedan

Orang tua siswa hanya dapat berharap, kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.

"Mudah-mudahan lah pemerintah dapat cepat mendirikan sekolah, atau usaha pemerintah dengan masyarakat sini, atau pun dengan anak siswa sini," ujar Ariani salah satu orang tua siswa yang sekolahnya hangus terbakar.

Ariani berharap pemerintah setempat dapat kembali membangun gedung sekolah dengan segera.

Supaya para siswa bisa kembali menlanjutkan kegiatan belajar.

Ariani, salah satu orang tua siswa yang sekolahnya hangus terbakar.
Ariani, salah satu orang tua siswa yang sekolahnya hangus terbakar. (Tangkapan Layar YouTube/KompasTV)

Orangtua siswa juga berharap ada upaya dari pemerintah untuk siswa SD Negeri 19 Sejegi, agar anak-anaknya bisa kembali bersekolah.

Dari tayangan YouTube Kompas TV (20/8/2019) tampak hampir semua bagian gedung sekolah hangus.

Dinding serta atapnya rata dengan tanah.

Dinas Pendidikan setempat belum dapat memastikan, kapan siswa dapat kembali bersekolah.

Pasalnya Pemda masih harus mencarikan tempat sementara, dan melihat kondisi kabut asap.

"Sebelum gedung itu terbakar, kan kena kabut asap. Siswanya memang kita liburkan, karena dapat mengganggu kesehatan dia (siswa) kan," ujar Sawardi, PLT Kepala Dinas Pendidikan Mempawah.

"Jadi untuk sekarang setelah kebakaran, kalau memang itu sudah layak nanti di lapangan bisa anak itu masuk sekolah, tidak ada kabut asap, maka anak tetap belajar seperti biasa di gedung itu,' kata Sawardi.

Gedung Sekolah Dasar Negeri 19 Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, yang rata dengan tanah akibat kebakaran.
Gedung Sekolah Dasar Negeri 19 Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, yang rata dengan tanah akibat kebakaran. (Tangkapan Layar YouTube/KompasTV)

Sawardi mengungkapkan setelah kebakaran dan sudah tidak ada kabut asap.

Siswa akan kembali belajar seperti biasa.

Saat ini pihaknya masih harus mencarikan tempat para siswa belajar untuk belajar sementara.

Hingga senin sore kebakaran lahan masih terjadi di desa Sejegi.

Pemkab Mempawah mencatat sejauh ini setidaknya sudah 350 hektar lahan, di kecamatan Mempawah Timur yang terbakar.

Lalai Berikan Obat Kedaluwarsa ke Pasien, Apoteker Puskesmas Kamal Muara Segera Diperiksa Polisi

Cristiano Ronaldo Tampil di Stadion Patriot, Pemkot Bekasi Terima Bayaran Rp 5 Juta

BPBD Muarojambi Bagikan 1.750 Masker kepada Pelajar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi memberikan sejumlah masker kepada pelajar sekolah di Kabupaten Muarojambi.

"Iya hari ini kita sudah berikan 1.750 masker ke sekolah-sekolah terutama SD dan SMP karena anak usia-usia sekolah ini rentan terhadap ISPA, apalagi kondisi kabut asap yang pekat saat ini," ujar Kepala BPBD Kabupaten Muarojambi, M Zakir melalui pesan WhatsApp, Jumat (16/8/2019).

Kabut asap di Kabupaten Muarojambi terbilang lebih pekat dari hari-hari sebelumnya.

Hal ini juga membuat sejumlah masyarakat khawatir kejadian 2015 silam kembali terulang.

"Sesak nafas pagi ini, pekat nian kabut asapnyo. Sudah hampir kek 2015 dulu, harus pake masker sekarang kalo keluar," ujar Merly, warga Sengeti.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi memberikan sejumlah masker kepada pelajar sekolah di Kabupaten Muarojambi. Tribunjambi/Samsul Bahri
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi memberikan sejumlah masker kepada pelajar sekolah di Kabupaten Muarojambi. Tribunjambi/Samsul Bahri (Tribunjambi/Samsul Bahri)

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muarojambi, Firmansyah mengatakan kondisi kabut asap hari ini memang semakin menebal dari hari Kamis kemarin.

Terhadap kondisi ISPU hari ini, Firman belum bisa menyampaikan karena menurutnya akan bisa terbaca pada sore nanti.

"Kalau pagi ini belum bisa disampaikan nanti jam 4 sore baru bisa terbaca," ujarnya melalui pesan WhatsApp.

TONTON SELENGKAPNYA DI SINI:

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved