Puluhan Ribu Buruh Tangerang Unjuk Rasa ke Istana Negara di Jakarta, Ini Isi Tuntutannya
Seperti kesempatan diangkat sebagai pekerja tetap, kesempatan masuk tenaga asing, dan lain sebagainya.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Puluhan ribu buruh berkumpul di Kota Tangerang untuk menyambangi Istana Negara yang ada di Jakarta pada, Rabu (21/8/2019).
Menurut Agus Gunawan seorang orator sekaligus buruh yang berunjuk rasa di kawasan Daan Mogot, Kota Tangerang mengatakan setidaknya ada 10 ribu buruh yang akan bertolak ke Istana Negara.
"Dari kami di Tangerang sendiri ada setidaknya 10 ribu yang akan berangkat ke sana (istana negara). Karena masih ada yang keliling dulu," jelas Agus di Jalan Daan Mogot, Rabu (21/8/2019).
Maksud dan tujuan keberangkatan sampai menggunakan bus ke Istana Negara adalah untuk menuntut revisi Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Pasalnya, menurut Agus, beberapa revisi tersebut sangat menyengsarakan rakyat kecil terutama buruh larena ada beberapa pasal yang dihilangkan
Seperti kesempatan diangkat sebagai pekerja tetap, kesempatan masuk tenaga asing, dan lain sebagainya.
"Salah satunya tentang hak pesangon, tentang kenaikan upah yang akan keluar dua tahun sekali, tentang pekerjaan out sourcing yang tidak ada batas sampai lima tahun itu lah yang akan kita tolak. Karena merugikan semua," ungkap Agus.
• Maling Tas di Gerbong KRL Berhasil Diringkus, Penangkapan Diwarnai Aksi Kejar-Kejaran
• 9 Wakil Indonesia Main Hari Ini Kejuaraan Dunia: Menanti Aksi Marcus/Kevin dan Link Live Streaming
• 3 Ormas Ini Diundang Polda Jatim Terkait Insiden di Asrama Mahasiswa Papua: Ini Pengakuannya
Ia menjelaskan dari 10 ribu buruh yang bertolak ke Istana Negara itu tergabung dalam 37 aliansi buruh yang ada di Banten.
Bilamana unjuk rasa yang dilakukan hari ini tidak diindahkan, jelas Agus, maka tidak menutup kemungkinan akan ada unjuk rasa lebih besar lagi dalam waktu dekat.
"Ini adalah gerakan pertama, kalau memang terus pemerintah masih memaksakan, kita akan melakukan gerakan yang lebih besar lagi. Untuk seluruh elemen buruh kita akan tumplek di jakarta. Ini hanya pemanasan saja," tutup Agus.
