Rusuh di Papua

UPDATE Dugaan Perusakan Bendera Merah Putih di Asrama Mahasiswa Papua, Berbuntut Aksi Solidaritas

Aksi massa yang terjadi di Manokwari, Sorong, dan Jayapura itu diduga buntut dari dugaan persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)
Sejumlah polisi menggunakan perisai mendobrak dan menjebol pintu pagar Asrama Papua Surabaya di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi massa yang terjadi di Manokwari, Sorong, dan Jayapura itu diduga buntut dari dugaan persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.

Pada Jumat (16/8/2019), sejumlah organisasi masyarakat (ormas) terlibat bentrok dengan mahasiswa penghuni asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya.

Hal itu dipicu oleh adanya dugaan perusakan benderan merah putih dan membuang keselokan oleh oknum mahasiswa.

Dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, Satu di antara perwakilan massa, Muhammad mengatakan, ketika itu banyak bereadar foto oknum mahasiswa Papua diduga mematahnkan tiang bendera merah putih.

Foto tersebut beredar di grup-grup WhatsApp.

"Di satu grup (WhatsApp) bendera merah putih dipatah-patahkan dan dibuang di selokan. Saya lihat (foto) itu di grup Aliansi Pecinta NKRI," ujar Muhammad.

Dikatakaannya bahwa, bendera merah putih sudah kembali terpasang saat massa tiba di asrama.

Soal Pemindahan Ibu Kota, Fadli Zon: Kasihan Negara Ini Diombangambingkan dengan Persoalan Amatiran

Demi Bebaskan Pacarnya dari Penjara, Gadis 25 Tahun Rela Bunuh Ibunda agar Dapat Warisan

Juru Bicaa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Surqabaya, Dorlince Iyowau memastikan bahwa penghuni asmara mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, tidak merusak bendera merah putih yang terpasang di depan asrama.

"Sebenarnya kalau pengerusakan bendera itu tidak. Karena tadi pagi sampai tadi siang, (bendera merah putih) itu masih terpasang," kata Dorlince dihubungi melalui telepon, Jumat (16/8/2019).

Kesalahpahaman itu, tutur Dorlince, berawal saat beberapa mahasiswa Papua, termasuk dirinya, keluar asrama untuk membeli makanan pada siang hari.

Bandar Udara Rendani, Manokwari, Papua
Bandar Udara Rendani, Manokwari, Papua (dok Kemenhub)

Namun, saat kembali ke asrama, tiang beserta bendera Indonesia sudah tidak ada di asrama tersebut.

"Soal itu kami tidak tahu. Karena kami dari luar, masuk, ada beberapa kawan juga masuk, kami tidak tahu apa-apa. Kami kaget tiba-tiba kok benderanya gini-gini (patah)," tutur dia.

Dorlince berupaya mengklarifikasi kejadian tersebut pada ormas yang mengepung asrama mahasiswa Papua namun mendapat penolakan dari massa.

"Kami pakai metode negosiasi ataupun pendekatan hukum untuk bicara baik-baik soal ini. Kami klarifikasi bersama, tapi mereka menolak itu. Mereka menunjuk kami. Mereka menuntut kami untuk keluar adu fisik," ujar dia.

Polisi akan cek CCTV

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved