Gadis 15 Tahun Dirudapaksa 4 Pria Secara Bergilir, Korban Disekap 2 Hari & Dicecoki Miras

Begini kondisi gadis malang di bawah umur korban pemerkosaan 5 pemuda di Saguling, Bandung Barat.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
megapolitan.kompas.com
Ilustrasi pemerkosaan 

Namun tindakannya itu tak berhasil, Antonia Nomleni malah ikut kena imbas kemarahan cucunya.

NM mendorong tubuh sang nenek hingga terjatuh dan terbentur di gentong.

Karena kesakitan, Antonia Nomleni langsung berteriak dan meminta bantuan warga sekitar.

Beruntung seorang warga bernama Yonatan Tana mendengar teriakan malangnya.

Bak malaikat penolong bagi Antonia Nomleni, Yonatan Tana langsung mengamankan NM dan dibawa ke kantor Polsek Kie.

Follow juga:

"Teriakan Antonia didengar Yonatan Tana yang langsung mengamankan pelaku dan dibawa ke kantor Polsek Kie. Sementara jenazah korban sudah dilakukan visum dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan," jelas Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Jamari, SH., MH.

Jamari pun membenarkan jika NM telah curiga dengan perselingkuhan sang nenek.

"Pelaku ini memang sudah lama mencium adanya hubungan cinta terlarang antara sang nenek dan korban. Kamis malam itu, pelaku menangkap basah korban sedang berhubungan badan dengan sang nenek di dalam kamar sang nenek. Karena emosi melihat perbuatan korban dan sang nenek, pelaku pun melakukan penganiayaan yang menyebabkan nyawa korban melayang," ungkapnya.

Saat ini, sang nenek mengalami cedera di bagian tubuhnya.

Pelaku, NM telah ditahan di Polsek Kie dan ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal.

Atas perbuatannya, NM dijerat dengan dengan pasal 338 KUHP subsider pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.

(POS-KUPANG.com/Kompas.com)

Bayi Jadi Saksi Meninggal Ayahnya, Video Call dengan Sang Ibu dari Taiwan: Nama Sayangnya 'Cenut'

Kisah viral seorang bayi 14 bulan di Perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang ditemukan dalam kondisi lemas di samping jenazah sang ayah.

Bagaimana tidak, sudah tiga hari diduga ia tak makan dan minum.

Bayi berumur 14 bulan menjadi saksi meninggalnya sang ayah yang tepat di samping.

Sambil memeluk sang ayah yang sudah menjadi mayat, bayi itu menunggu datangnya seseorang untuk menjemputnya di rumah.

Ibunya sedang tak ada, bekerja menjadi TKW di Taiwan.

Bongkar Kelakuan Raffi Ahmad & Laudya Cynthia Bella saat Syuting, Ussy: Berdua di Mobil Lama Banget

Merry Pilih Tinggalkan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Kerjakan Ini untuk Hidupi Keluarga

Namun hari ini, sang ibu, Sulastri melakukan video call dengan bayi malangnya.

Menurut keterangan warga sekitar, mendiang ayah sang bayi, Fauzi (40) adalah orang yang tertutup.

Banyak warga yang tak tahu bahwa Fauzi telah meninggal di kamarnya.

Warga pun tak tahu jika Fauzi sedang sakit.

Terakhir dilihat dan warga curiga

Fauzi terakhir terlihat warga saat Minggu (11/8/2019) pagi.

Setelah itu, Fauzi dan bayinya tak terlihat lagi.

Setelah mencium bau yang cukup menyengat dari rumah Fauzi, warga pun curiga.

Ditambah lagi, Fauzi yang sudah beberapa hari tak kelihatan batang hidungnya.

Warga pun melaporkan hal ini ke polisi agar diperiksa langsung.

Tak menunggu waktu lama, polisi datang dan mencari tahu apa yang terjadi di keluarga malang itu.

"Akhirnya anggota datang ke rumah itu setelah mendapatkan laporan. Saat kami datang, pintu dalam keadaan tergembok." elas Kapolsek Rambipuji AKP Sutarjo, kepada SURYA.co.id, Rabu (14/8/2019).

Karena pintu dalam kondisi tergembok, polisi meminta warga untuk menyaksikan pembukaan paksa rumah itu.

Sambil disaksikan oleh warga, polisi pun melakukan tugasnya.

Pintu berhasil dibuka dan polisi bergegas mencari sumber bau menyengat itu.

Kondisi Fauzi

Saat polisi dan warga masuk ke rumah mereka kaget dengan kondisi Fauzi yang memprihatinkan.

Mereka melihat Fauzi yang sudah tak bernyawa.

Dengan tubuh yang hampir menghitam, polisi menduga Fauzi telah meninggal dari Senin (12/8/2019).

Bayi di samping jenazah Fauzi

Saat ditemukan bersama jenazah Fauzi, bayi malang itu langsung digendong oleh warga.

Dengan kondisi lemas, anak Fauzi ditemukan.

Warga langsung memberikan air gula dengan sigap untuk pertolongan pertama.

Bayi 14 bulan itu diperkirakan tak makan dan minum selama tiga hari sejak sang ayah tercintanya meninggal.

Warga sangat prihatin dengan bayi malang itu.

Menurut Sutarjo, warga siap merawat bayi 14 itu hingga sang ibu datang.

"Bayi itu kini dirawat tetangga rumahnya sampai ibunya datang."

"Nanti kalau ibunya datang, penyerahan juga harus di hadapan petugas," tandasnya.

Penyebab kematian Fauzi

Hingga saat ini polisi belum mengetahui penyebab kematian Fauzi.

Pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Selain itu, mereka juga menunggu hasil visum dan otopsi dari tim medis.

Kondisi terkini bayi malang

Setelah dirawat baik oleh tetangga sekitar, bayi malang itu kini bersama kakak kandung sang ibu, Setiyati.

Dilansir Kompas.com, hari ini Kamis (15/8/2019) bayi 14 bulan ini telah dibawa ke kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.

Penyerahan bayi malang dilaksanakan di kantor desa.

Dengan melibatkan sejumlah pihak seperti kepolisian, pemerintah desa dan kecamatan, serta tim kesehatan.

Sang ibu menangis saat berbincang dengan bayi malangnya

Ibu bayi 14 bulan ini bernama Sulastri.

Ia sudah menjadi TKW di Taiwan selama enam bulan terakhir.

Namun, ia baru aktif bekerja selama tiga bulan ini.

“Jadi, kan masih di penampungan dulu, dan adik saya baru bekerja tiga bulan di Taiwan." kata Setiyati.

Ia pun menegaskan, adiknya akan pulang ke Indonesia namun masih menunggu izin.

Sementara itu, hari ini Sulastri berbincang dengan bayi malangnya itu.

Dengan menggunakan video call, Sulastri menangis saat kemera ponselnya langsung mengarah pada sang bayi.

Bayi 14 bulan itu melihat wajah ibunya sambil bergumam 'mam-mam-mam'.

Ia sempat mencium wajah Sulastri dan menciumnya.

Sulastri semakin bercucuran air mata kala memanggil anaknya dengan panggilan sayang 'cenut'.

Bayi 14 bulan itu terkekeh melihat sang ibunda.

Namun berbincangan ini tak berlangsung lama karena bayi 14 bulan itu ingin meminta minum.

"Mik," katanya.

Ia pun asyik menyedot susu formula di botolnya.

Yanti pun menyudahi panggilan telepon itu.

Kepada Sulastri, Yanti berujar jika anaknya sudah aman dan baik-naik saja.

Begitu juga dengan Kapolsek Rambipuji AKP Sutarjo yang melihat dan mendengar perbincangan itu.

Sutarjo meyakinkan jika bayi N sudah aman dan kondisinya membaik.

"Anak sampeyan baik-baik saja, sudah aman," ujar Sutarjo.

(Surya.co.id/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved