GL Tak Berdaya Dikeroyok Senior SMK, Video Tersebar Dituduh Pelakor hingga Orang Tua Pelaku Bereaksi

Seorang siswi SMK di Bekasi menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oknum seniornya.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Seorang siswi SMK di Bekasi menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oknum seniornya. 

Ayah lapor polisi

Ali Sadikin mengaku baru mengetahui anaknya jadi korban pengeroyokan usai melihat video yang tersebar di aplikasi whatsapp. Sebab, setelah kejadian sampai orangtunya tahu, korban lebih memilih diam dan menutup diri tanpa berbicara perihal masalah yang tengah dialami.

"Saya baru tahu pas hari Senin (19/8/2019), dari tetangga kasi tahu video anak saya lagi dipukulin," kata Ali saat ditemui dikediamannya di Jalan Raya Perjuangan, Kelurahan Harapan Baru, RT01/04, Kecamatan Bekasi Utara, Rabu (21/8/2019).

Usai mengetahui video aksi pengeroyokan terhadap anaknya, Ali lantas menanyakan langsung ke GL dan ke pihak sekolah.

Namun ketika itu sekolah menyarankan agar melapor ke polisi.

Ali Sadikin (44) saat menunjukkan surat laporan polisi aksi penganiayaan terhadap anaknya.
Ali Sadikin (44) saat menunjukkan surat laporan polisi aksi penganiayaan terhadap anaknya. (TRIBUNJAKARTA.COM/Yusuf Bachtiar)

Keesokan harinya, Ali langsung membawa GL ke Polres Metro Bekasi Kota beserta barang bukti video aksi pengeroyokan.

Ali Sadikin melaporkan tiga orang pelaku yakni D, A dan P atas tuduhan penganiyaan terhadap anak di bawah umur.

Korban pun hari itu juga langsung dilakukan visum di RSUD Kota Bekasi guna memperkuat alat bukti.

Terlepas dari itu, Ali Sadikin mengungkapkan jika pelaku sempat datang ke rumahnya untuk meminta maaf.

"Pelakunya udah datang ke rumah malem-malem, sama orangtuanya minta maaf, cuma pas kita bilang kita udah lapor polisi dia kaya nantangin, langsung pergi," terang Ali.

"Saya bukannya enggak mau maafin, sekarang dia datang terlambat saya udah buat laporan, saya serahin semua ke polisi," tambahnya.

Ali berharap kasus ini dapat segera tuntas, ia menyerahkan segala keputusan tindakan hukum kepada pihak kepolisian.

"Abis dari kejadian itu, sampai sekarang dia (GL) belum mau sekolah, wali kelasnya tadi udah kemari, bujuk supaya mau sekolah soalnya mau UTS (ujian tengah semester)," ujarnya. (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar/Afkar)

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved