Warteg Keliling Suparman Laris hingga Punya Langganan Tetap, Banjir Pesanan saat Ada Demo
Suparman sempat mengalami penggusuran oleh Pemprov DKI Jakarta saat dirinya berjualan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Selain itu, terbebas dari petugas Satpol PP yang ingin menjarah dagangannya.
"Dari omongan mereka saya jadi pingin bikin. Modal buat etalase di motor dulu Rp 500 ribu," ungkapnya.
Sejak itu, ia kemudian berkeliling menjual makanan yang dimulai sejak pukul sembilan pagi.
Suparman berkeliling dari kawasan Kuningan, Cikini, Gambir, Manggarai hingga Monas.
Motornya pun pernah sekali ia ganti lantaran tak kuat menahan beban makanan di atasnya.
Kini, ia meminjam motor N-Max anaknya untuk memasang etalase warteg untuk berkeliling jalan.
"Motor matic Xeon yang awalnya saya pakai, dia yang gunakan sekarang," katanya.
Disukai Petugas Satpol PP, Dishub hingga Ojol

Dari warteg keliling ciptaannya, ternyata banyak orang yang menyukainya.
Terlebih rasa, bagi Suparman, juga dikedepankan.
Berbagai petugas dari instansi pemerintahan yang lagi dinas di lapangan pun membeli makanan yang dijajakan Suparman.
Pasalnya, di sekitar kawasan tersebut jarang ditemui makanan yang mengenyangkan sekaligus terjangkau di dompet.
Sebut saja mulai dari petugas Dishub, Satpol PP, angkatan bersenjata hingga ojek online banyak yang beli.
Ada sedikit jasa Suparman sebagai pedagang kaki lima kepada petugas.
Padahal, Satpol PP bertugas membersihkan para pedagang kaki lima di jalanan.