Kisah Ariani, Awal Mula Jadi Tuna Netra Hingga Buka Restoran hingga Pekerjakan Empat Pegawai

Ariani memegang tanggung jawab untuk merawat adiknya terutama dalam hal menyediakan makanan di rumah.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Ariani Sri Ramadhani (31), di acara lomba masak Master Chef UKM yang diadakan Danish Culinary School, di Kandank Jurank Doank, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (25/8/2019). 

Wanita yang menjadi pengurus di Persatuan Indonesia Indonesia (Pertuni) DKI Jakarta itu, mengatakan, menyalurkan hobi, dalam hal ini memasak, penting bagi penyandang tuna netra.

"Ningkatin percaya diri dan jadi aktif berkegiatan," jelasnya.

Ia menyayangkan penyandang tuna netra yang mendapatkan kekhawatiran lebih dari keluarganya, sehingga sulit menyalurkan hobi dan kegiatannya.

"Karena memang enggak semua teman-teman bisa masak karena di rumah mereka over ptptective. Bukan mereka enggak mau, tapi karena mereka terbiasa enggak masak," ujarnya.

Saat ini, Ariani sudah menjalankan usahanya, Ayam Geprek Petukangan, sudah hampir satu tahun.

Ia juga sudah mempekerjakan empat orang pegawai di restorannya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved