Viral di Medsos
Laku Aneh Bocah Ikut Tenggelam di Cisadane, Jenazah Temannya Viral Setelah Puskesmas Tolak Mengantar
Kenangan terakhir sang ibu sebelum Fitrah (12) anaknya ikut hanyut di Sungai Cisadane, untuk tolong Husein.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Jangkauan pencarian Fitrah akan diperluas hingga Pintu Air 10 yang merupakan batas dan ujung Sungai Cisadane untuk Sabtu pagi.
Basarnas membagi dua tim yaitu Search and Rescue Unit (SRU) yang menyisir kawasan dekat Fitrah terakhir ditemukan.
Sementara, SRU lainnya mencari di sekitar lokasi terakhir kali Fitrah terlihat sebelum tenggelam dan hanyut.
Tanpa disangka upaya tim SAR gabungan membuahkan hasil. Sekira pukul 21.52 WIB, mereka menemukan Fitrah di sekitar lokasi ia tenggelam.
• Resmi Dirilis, Berikut Spesifikasi Samsung Galaxy A30s Lengkap dengan Penampakan & Varian Warnanya
"Korban ditemukan malam ini dalam keadaan meninggal," jelas I Made Oka Astawa, Plh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta saat dikonfirmasi pada Sabtu (24/8/2019)
Selanjutnya korban dievakuasi menuju rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Made Okta menjelaskan, setelah penemuan Fitrah maka operasi SAR dinyatakan ditutup dan masing-masing unsur kembali ke kesatuannya masing-masing.

Ditolak Puskesmas, Warga Kasih Bantuan
Jenazah Husein berselimut kain batik viral setelah Supriadi membopongnya keluar jalan kaki karena pihak Puskesmas Cikokol menolak meminjamkan mobil ambulans.
Sempat ada omongan antara paman Husein dengan pihak Puskesmas Cikokol.
Namun, setelah satu jam tak ada kepastian Supriadi membopong sendiri jenazah keponakannya itu.
Suryadi, petugas Puskesmas Cikokol menjelaskan mobil ambulans hanya untuk mengangkut pasien sakit dan ini sudah SOP Dinas Kesehatan Kota Tangerang
"Ini sudah menjadi SOP dari Dinas Kesehatan. Ambulans puskesmas hanya untuk mengangkut pasien," ujar Suryadi.
Sambil membawa jenazah Husein, Supriadi mencoba menaiki jembatan penyeberangan.
• Cerita Desy Ratnasari Berjuang Merintis Karier Ditemani Almarhumah Nenek: Pernah Tidur di Terminal
Namun ia dipanggil seseorang yang bersedia mengantarnya ke rumah duka di Desa Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang.