Paman Bopong Jenazah Ponakan Karena Ditolak Ambulans Sempat Berniat Menggunakan Motor

Tindakan ekstrem tersebut hendak dilakukan setelah Puskesmas Cikokol menolak untuk membawa jenazah Husein menggunakan unit ambulans

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Tangkapan layar Kompas TV
Supriadi membopong jenazah keponakannya, Husein, setelah pihak Puskesmas Cikokol menolak mengantar menggunakan mobil ambulans ke rumah duka, Jumat (23/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Supriyadi (40) sempat ingin membawa jenazah keponakannya, Husein menggunakan sepeda motor dari Puskesmas Cikokol menuju rumah duka di Kampung Kelapa Indah.

Tindakan ekstrem tersebut hendak dilakukan setelah Puskesmas Cikokol menolak untuk membawa jenazah Husein menggunakan unit ambulans yang ada di puskesmas.

Alasannya pun sepele perihal SOP yang melarang ambulans untuk mengangkut jenazah.

"Sempat kepikiran dan mau bawa jenazah keponakan (Husein) pakai motor. Tapi dilarang sama pihak Puskesmas sama warga yang ada di sana. Katanya bahaya," kata Supriyadi kepada TribunJakarta.com, Senin (26/8/2019).

Alhasil, tanpa pikir panjang, Supriyadi langsung membopong jenazah Husein yang sudah terbujur kaku itu.

"Karena mau bagaimana pun jenazah kan harus disemayamkan," sambung Supriyadi lemas.

Sebelumnya diberitakan TribunJakarta.com, Husein (8) dan Fitrah (12) menjadi korban jiwa keganasan Sungai Cisadane saat hendak bermain air sekira pukul 14.30 WIB hari Jumat (23/8/2019).

Anggota DPRD DKI Jakarta dari PSI Bakal Temui Warga Usai Dilantik dan Mengucap Sumpah Jabatan

Pemprov DKI Jakarta Tegaskan Instalasi Gabion Bukan Terumbu Karang

Jenazah Husein ditemukan lebih dulu oleh warga sekitar yang langsung dibawa ke Puskesmas Cikokol baru setelahnya Fitrah ditemukan meninggal dunia sekira pukul 21.52 WIB oleh Basarnas.

Saat dibawa ke Puskesmas Cikokol, nyawa Husein sudah tidak terselamatkan lagi.

Di sini terjadi drama penolakan jasa ambulans untuk mengantar jenazah Husein ke rumah duka yang hanya berjarak 600 meter dari Puskesmas Cikokol.

"Saya datang ke Sungai Cisadane, keponakan saya sudah tidak bernyawa muka sudah biru semua. Sorenya langsung dibawa ke puskesmas sekitar jam 4 sore ke Puskesmas, tapi ditolak sama pihak sana untuk mengantar jenazah ke sini karena alasan SOP," ujar Supriyadi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved