Ini Penjelasan Ketua Dewan Mahasiswa UIN Jakarta Terkait Yel Almamater yang Menyinggung Unpam

Video yel itu sontak mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Satu di antaranya dari kelompok yang menamakan diri Aliansi mahasiswa Unpam.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Ketua Dewan Mahasiswa UIN Jakarta, Sultan Rivandi dan jajaran di Kampus UIN Jakarta, Ciputat, Selasa (27/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Video berisi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang meneriakkan yel dan menyebut-nyebut Universitas Pamulang (Unpam) mendadak viral di media sosial dan mendapat banyak tanggapan dari berbagai pihak.

Yel itu berbunyi: "UIN-nya jadi Unpam, UIN-nya jadi Unpam, UIN UIN.. UIN UIN.. UIN-nya jadi Unpam."

Dalam video itu tergambar pekikan yel diteriakkan saat rektor UIN Jakarta sedang melintas menggunakan almamater baru berwarna biru muda atau biru cerah.

Surat pernyataan sikap Aliansi Mahasiswa Universitas Pamulang terkait yel mahasiswa UIN Jakarta yang menyinggung almamater Unpam
Surat pernyataan sikap Aliansi Mahasiswa Universitas Pamulang terkait yel mahasiswa UIN Jakarta yang menyinggung almamater Unpam (Istimewa)

Penjelasan Kronologis

Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Jakarta, Sultan Rivandi, menjelaskan kronologi treakan yel itu berlangsung saat rombongan rektorat sedang berjalan menuju area upacara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) untuk mahasiswa baru pagi ini, Selasa (27/8/2019).

Lapangan upacara itu berada di Lapangan Triguna, samping area kampus 1 UIN Jakarta. Sedangkan yel itu diteriakkan di jalan umum antara kampus dan Lapangan Triguna.

Sultan tidak bisa memastikan mahasiswa UIN yang meneriakan yel itu dari panitia PBAK universitas, fakultas atau jurusan.

"Kalau memang itu kejadian di dalam lapangan maka mungkin bisa saya cenderungkan bahwa mungkin panitia universitas melakukan hal itu. Tetapi karena kondisinya di jalan umum dan memang situasinya sangat padat, entah itu ada panitia dari jurusan kah, panitia dari fakultas kah, atau universitas yang saya juga kondisinya enggak sedang di situ, jadi agak sedikit bias, apakah itu dari pihak panitia univ, atau kemudian fakultas mana atau jurusan mana, itupun kita tidak dalam koridor itu," papar Sultan saat ditemui di kampus 1 UIN Jakarta, Ciputat, Tangsel.

Sultan menegaskan, meskipun acara PBAK itu adalah tanggung jawabnya, namun yel yang dipekikkan itu bukanlah instruksi dari dia.

"Meskipun pada akhirnya itu adalah acara PBAK Universitas dan tentu yang bertanggung jawab adalah saya kan seperti itu. Lagi-lagi saya katakan, meskipun tidak ada instruksi apapun untuk berbuat hal seperti itu," jelasnya.

Akar Masalah

Sultan menjelaskan, munculnya yel itu berawal dari masalah perubahan warna almamater.

Seperti diketahui, UIN Jakarta sudah dikenal dengan almamater biru dongkernya setelah sebelumnya berubah dari warnanya yang hijau semasa bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Almamater itu diubah jadi warna biru cerah dan diperkenalkan oleh rektor Amany Lubis dan jajarannya dengan cara dipakai saat upacara PBAK itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved