Jasad Terpanggang Dalam Mobil

Keresahan Rekan Pupung Sadili 3 Temannya Telah Wafat : Apa Saya Maju Terus Mendengungkan Kebenaran?

Selain motif rumah tangga dan utang, rekan Pupung Sadili mengungkap adanya dugaan lain dari pembunuhan tersebut.

Editor: Kurniawati Hasjanah
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Minibus B 2983 SZH yang terbakar di Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, ditutup terpal dan dipasang garis polisi di sekelilingnya, Senin (26/8/2019). Mobil itu bersama dua orang di bangku belakang dibakar seseorang pada Minggu (25/8/2019) siang. 

TRIBUNJAKARTA.COM -- Ada cerita lain di balik tewasnya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anaknya M Adi Pradana yang jasadnya ditemukan terpanggang dalam mobil terbakar di Cidahu.

Selain motif rumah tangga dan utang, rekan Pupung Sadili mengungkap adanya dugaan lain dari pembunuhan tersebut.

Sebab menurutnya, ini sudah tiga rekannya yang meninggal dunia.

Istri Tua Berperan Bongkar Aulia Kesuma yang Bakar Jasad Pupung dan Dana di Dalam Mobil

Sehari Setelah Bakar Jasad Suami dan Anak Tiri, Aulia Kesuma Dibawa Polisi ke Rumah Lebak Bulus

Jadi Dalang Pembunuhan Jasad yang Terbakar, Istri Muda Pernah Umbar Kemesraan dengan Pupung Sadili

Seperti diketahui, otak dari pembunuhan sadis ini adalah AK (35) yang merupakan istri dan ibu tiri korban.

AK membunuh suami dan anak tirinya dengan cara menyewa pembunuh bayaran.

Usai keduanya tewas, AK bersama anaknya kemudian membakar jasad korban bersama dengan mobilnya.

Menurut polisi, motif AK yakni karena masalah rumah tangga dan utang piutang.

Sementara itu rekan Pupung Sadili malah menduga pembunuhan tersebut ada hubungannya dengan Flat Earth atau FE (bumi datar).

Tidak dijelaskan soal apa itu Flat Earth yang ia maksud.

Namun dilihat dari beberapa postingan Pupung Sadili di Instagram, ia kerap memposting beberapa foto dan video sambil menyematkan dirinya sebagai Co Founder Flat Earth.

Sang rekan Pupung Sadili, Shane Muhammad melalui akun Instagramnya memposting ucapan duka cita atas wafatnya Pupung Sadili dan M Adi Pradana.

Pada postingannya itu, ia menduga ada pihak yang ingin membungkam kebenaran tentang Flat Earth atau motif lainnya.

Apalagi sudah ada tiga rekannya di Flat Earth yang meninggal dunia.

Bahkan menurutnya, bisa saja korban selanjutnya menyasar pada dirinya atau rekan-rekannya yang lain.

Begini postingan lengkapnya :

"Innalilahi wainna ilahi Rajiun

Telah meninggal dunia 2 rekan saya, seorang co founder FE(bumi datar) anak dan bapak Mohammad Adi Pradana dan Pupung Sadili dengan cara yg mengenaskan, mereka di bunuh..

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved