Kontroversi Pin Emas DPRD DKI
Tolak Pin Emas, Anggota DPRD Terpilih PSI Jakarta Menerima Pin Kuningan dari Sekwan
Idris melanjutkan, pin kuningan tersebut berasal dari stok lama yang disimpan sekwan DPRD Jakarta.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Anggota DPRD terpilih PSI, Idris Ahmad bersama William Aditya Sarana, resmi menerima pin berbahan kuningan dari sekretaris dewan (sekwan) DPRD Jakarta.
Pin berbahan kuningan sebagai pengganti pin emas yang sempat ditolak fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Hal resmi tersebut diketahui dari dokumen Berita Acara Penyerahan Barang Nomor 565/ND-BU/VIII/2019 oleh sekwan DPRD DKI Jakarta.
"Secara resmi, kami telah menerima delapan pin kuningan dari sekwan, sekitar jam setengah tiga (14.30 WIB), sore tadi ,” kata Idris Ahmad, saat dihubungi Wartawan, Selasa (27/8/2019).
Pemberian pin kuningan ini, lanjutnya, merupakan respon dari surat pernyataan PSI yang menolak diberikan pin emas kepada delapan anggotanya yang terpilih.
"Surat tersebut telah dilayangkan PSI ke DPRD Jakarta sejak hari Kamis, 22 Agustus 2019 lalu," kata Idris.
Idris melanjutkan, pin kuningan tersebut berasal dari stok lama yang disimpan sekwan DPRD Jakarta.
Dulunya, kata Idris, pin kuningan tersebut ditujukan sebagai pengganti pin emas anggota dewan yang hilang.
"Mereka menceritakan, dulu pin ini memang ditujukan untuk cadangan kalau suatu hari pin emas yang di tangan anggota dewan hilang," jelas Idris.
Meskipun PSI telah membuat pin kuningan sendiri, kata Idris, pin kuningan yang diberikan sekwan DPRD Jakarta ini lebih resmi.
"Walaupun kami sudah berencana menyiapkan pin kuningan sendiri, tapi delapan pin kuningan ini memang resmi berasal dari sekwan DPRD Jakarta," ucapnya.
Sementara, William menyebut mengapresiasi usaha sekwan DPRD Jakarta dalam mengakomodir penolakan pin emas yang dilakukan PSI.
"Kami mengapresiasi usaha yang telah sekwan Pemprov Jakarta lakukan," ujar anggota DPRD termuda tersebut.
William yang berusia 23 tahun, mengatakan sedari awal sikap PSI sangat tegas menolak pin emas.
"Dari awal kami tidak hanya menyatakan penolakan saja, tapi juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," ujarnya.