Geger Biduan Cantik Organ Tunggal Tewas: Ngomong Ngelantur dan Sempat Ditolak Saat Mau Curhat

Warga digegerkan tewasnya Marlina alias Minang, perempuan berumur 35 tahun yang selama ini dikenal sebagai biduan atau penyanyi organ tunggal.

Banjarmasin Post/Polres Palangkaraya
Korban saat ditemukan tewas di barak Kompleks permukiman padat penduduk kawasan puntun saat jenazahnya diperiksa di Kamar Mayat RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PALANGKARAYA - Warga digegerkan tewasnya Marlina alias Minang, perempuan berumur 35 tahun yang selama ini dikenal sebagai biduan atau penyanyi organ tunggal yang tinggal di Jalan Kalimantan gang Kencana Kelurahan Pahandut, Kota Palangkaraya.

Marlina dikenal warga setempat kerap menghibur warga dalam beberapa acara.

Minang, biasanya menghibur warga dalam acara mantenan atau acara seremonial pada instansi tertentu juga acara untuk pertemuan lainnya di Palanggkaraya.

Dia kerap membawakan lagu-lagu dangdut yang sangat menghibur warga yang menyaksikan penampilannya.

Firasat Rosidah Sebelum Kematian Asbulloh, Telepon Kedua Tak Aktif Kemungkinan Dimatikan Pembunuhnya

Sempat Akui KV Ponakan, Istri Muda Pupung Sadili Bocorkan Hubungan Sebenarnya & Singgung Soal Mualaf

Cium Bau Bensin Setelah Rumah Terbakar, Tetangga Bocorkan Gelagat Aneh Istri Muda Pupung Sadili

Minang, ibu tiga anak ini dinilai banyak penggemarnya karena memiliki suara merdu.

Sehingga ketika dia bernyanyi dengan organ tunggal membawakan lagi dangdut selalu dielu-elukan penggemarnya yang juga ikut menyanyi atau hanya menikmati merdunya suara biduan ini.

"Biasanya almarhum menyanyi dengan diiringi organ tunggal saat acara mantenan atau acara lainnya dan biasa membawakan lagu-lagu dangdut.Kami selama ini merasa terhibur ketika dia menyanyi dalam acara mantenan," ujar Riski salah satu warga yang biasa menyaksikan Minang menyayi, Rabu (28/8/2019).

Dikatakan dia, selama ini Minang mudah bergaul saja terutama dengan rekan-rekan tempatnya menyanyi, warga juga banyak yang mengenal dia, karena ketika dia menyanyi cukup menghibur banyak orang.

"Kini kami tak bisa lagi mendengarkan suara merdunya menyanyi," ujar Fikri warga lainnya.

Kapolres Palangkaraya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan, pihaknya terus melakukan pendalaman kasus tewasnya biduan tersebut, meskipun untuk sementara waktu, pihaknya menarik kesimpulan korban tewas akibat overdosis.

"Kami dalami terus kasus ini, meski sementara diduga akibat overdosis," ujarnya.

Marlina alias Minang, ditemukan tewas di Bidakan atau Barak nomor 1 yang selama ini disewa oleh rekannya suami istri Rudi dan Mona di Kompleks Rindang Banua (Puntun) Gang Rahmatilah Kelurahan Pahandut Kecamatan, Pahandut Palangkaraya, Selasa (27/8/2019) tadi malam.

Heboh Biduan Meninggal

Foto foto polisi dan warga saat menemukan biduan bernama Minang saat dievakuasi dari tempatnya meninggal dunia, Selasa (27/8/2019) malam.
Foto foto polisi dan warga saat menemukan biduan bernama Minang saat dievakuasi dari tempatnya meninggal dunia, Selasa (27/8/2019) malam. (Banjarmasin Post/Polres Palangkaraya)

Warga yang bermukim di kawasan Permukiman Padat Penduduk Jalan Rindang Banua atau yang dikenal dengan sebutan Puntun Gang Berkatilah Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, Selasa (27/8/8/2019) malam geger.

Seoang wanita berumur, 35 tahun bernama Marlina alias Minang (35) ditemukan tewas.

Warga Jalan Kalimantan Gang Kencana Kelurahan Pahandut, Palangkaraya ini tewas saat berkunjung di barak rekannya di kawasan tersebut.

Belum diketahui persis penyebab hingga korban tersebut meninggal dunia, namun informasi terhimpun dari pihak , Rabu (28/8/2019) korban saat bertandang ke barak rekannya seperti dalam keadaan mabuk.

Keterangan yang diberikan kepada penyidik kepolisian, dari Rahmatullah, salah satu saksi dalam pengungkapan kasus penemuan mayat penyanyi organ tunggal tersebut menerangkan, Selasa (27/8/2019) sore dia sempat didatangi korban.

Sekitar pukul 15.30 Wib Korban Minang memang datang ke barak nomor 9 yang dihuni Rahmatullah,
di gang Berkatilah komplek puntun untuk menumpahkan keluh kesahnya atau curhat tentang masalah pribadinya

"Namun saya tolak, saya tidak mau karena takut terjadi fitnah di masyarakat setempat sehingga dia keluar dan menuju ke barak lain, setelah itu saya tidak tau lagi kelanjutannya," ujarnya berdasarkan keterangannya kepada polisi.

Sebelumnya Ngomong Ngelantur

Informasi pihak kepolisian yang dihimpun dari keterangan saksi suami istri yakni Mona (35) dan Rudi (40) penghuni barak nomor 1 TKP tempat korban tewas menyebutkan, sebelum dutemukan tewas di dapur barak yang dihuninya, korban sempat ngomongnya ngelantur.

Saat itu, sore itu, korban tiba-tiba saja masuk ke kamar bidakan atau barak tempat pasutri ini menyewa dan ngomong ngalor-ngidul (ngelantur).

"Kami menduga saat itu dia dalam keadaan mabuk," ujar Mona dan Rudi kepada petugas.

Lebih jauh pasangan suami istri ini, mengungkapkan, kemudian pihaknya menyuruh korban untuk pulang kerumahnya , tetapi korban tidak mau dan dia malah terbaring di lantai barak.

"Saat itu, dia terlihat pingsan, kemudian kami berusaha membangunkannya dengan cara memercikan air ke wajahnya dan dia hanya bereaksi sebentar saja, sehingga kami meninggalkannya sendirian di barak," ujar saksi.

Sekitar pukul 17.30 wib Mona melihat korban terbaring dilantai dengan posisi tubuh miring dan wajah menghadap kebawah kemudian Mona memanggil Rudi untuk mengecek kondisi korban dan korban.

"Dia seperti orang yang sudah meninggal dunia, sehingga kami lapor polisi," ujarnya.

Diduga Karena Overdosis

Pihak kepolisian Polres Palangkaraya terus melakukan penyelidikan terkait tewasnya penyanyi cantik alat musik organ tunggal yang tewas di barak di kawasan permukiman padat penduduk Jalan Rindang Banua (Puntun) Gang Berkatillah, Selasa (27/8/2019) malam.

Kapolres Palangkaraya AKBP Timbul RK Siregar, Rabu (28/8/2019) menyimpulkan atas dugaan tewasnya biduan komersial yang biasa tampil menyanyi diiringi alat musik organ tunggal , yang ditemukan tewas di barak tersebut, diduga karena overdisis amphitamin.

Kapolres menjelaskan, pihaknya telah meminta bantuan ahli forensik untuk melakukan pemeriksaan jenazah korban biduan tersebut, dengan melakukan visum at repertum dan ternyata tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.

Bukan hanya itu, pihaknya bahkan melakukan pemeriksaan urin terhadap dua orang penghuni barak tempat korban ditemukan tewas yakni Rudi dan Mona, ternyata keduanya positif mengonsumsi Amphitamin.

"Kami menyimpulkan korban meninggal akibat overdisis," ujarnya lagi.

Demi Dapat Restu Orang Tua Cut Meyriska, Roger Danuarta Sampai Rela Lakukan Hal Ini

Rudapaksa Pacar Lalu Ditinggalkan di Hotel, Penjual Ayam Ditangkap di Aceh

Sosok Ayah Aniaya Anak Tiri Hingga Tewas di Bekasi, Tetangga: Ganti Istri Udah kaya Ganti Baju

Gubernur Anies Sebut Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur Tidak Pengaruhi Pendapatan Daerah

Saat ditemukan tewas, di TKP jasad korban ditemukan dibagian bagian dapur barak kayu nomor 1 yang disewa Rudi dan Mona. Saat ditemukan korban dalam kondisi tertelungkup dengan menggunakan pakaian jenis sweter warna kuning dengan memakai celana jeans pendek.

Korban telah berkeluarga dan mempunyai 3 orang anak selain itu Korban bukan warga puntun dan korban hanya berkunjung ke barak yang disewa saksi Mona dan Rudi tersebut.

"Hasil visum oleh dr. Ricka bagian Forensik RS. Doris Silvanus menyebutkan, tidak ditemukan bekas tanda kekerasan ditubuh korban.," ujarnya.
(banjarmasinpost.co.id /faturahman)

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul TERUNGKAP! Ini Nama Penyanyi Cantik yang Tewas Diduga Overdosis, Miliki Suara Merdu & Suka Menghibur,

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved