Mengaku Korban Begal, Andi Ternyata Pembunuh Tukang Antar Ayam di Kebun Pisang Limo Depok
Pelaku pembunuhan Asbulloh (37), berhasil diringkus Tim Gabungan Satuan Reskrim Polresta Depok dan Polsek Limo dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Hasbuloh ditemukan meninggal dunia di area kebun pisang Jalan Pulo Mangga, Grogol, Limo, Kota Depok, dalam posisi telentang sekira pukul 11.00 WIB oleh warga yang melintas.
Dibagian leher korban, terdapat luka seperti bekas sabetan senjata tajam.
Keluarga korban Syafrudin mengatakan, pagi tadi istrinya sempat menghubungi korban namun tidak ada jawaban.
"Pukul 09.00 WIB handphonenya masih aktif, istrinya telfon mungkin ada firasat gak enak. Tapi cuma berdering gak diangkat," ujar Syafrudin di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019).
Namun tak berselang lama, handphone korban tak lagi bisa dihubungi.
"Habis itu sudah gak bisa ditelfon," tambah Syafrudin.
Syafrudin mengatakan, dirinya menduga pamannya menjadi korban perampokan atau sasaran balas dendam.
"Perasaan saya ini motifnya perampokan, atau mungkin ada yang dendam," ujarnya.
Saat ini, jenazah Hasbuloh telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dibawa ke RS Polri, katanya untuk diotopsi atau visum gitu. Ini saya mau ke rumahnya saya juga dikabarin istrinya," pungkasnya.
Bawa Uang Jutaan Rupiah Setiap Hari
Mayat seorang pria dengan luka seperti bekas sabetan senjata tajam dibagian lehernya gegerkan warga Jalan Pulo Mangga, Grogol, Limo, Kota Depok.
Diketahui, identitas korban bernama Hasbuloh (37) warga Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, dan ditemukan tergeletak tak bernyawa di area kebun pisang lokasi kejadian.
Sebelumnya diberitakan, korban berprofesi sebagai tukang antar ayam hidup ke pedagang eceran di pasar-pasar yang ada disejumlah daerah seperti Depok, Bekasi, hingga Bogor.
Tak hanya mengantar ayam, korban juga yang mengambil uang dari pedagang dan menyetorkannya ke bos tempat kerjanya tersebut.
"Setiap hari korban kan antar ayam terus uangnya disetor ke bosnya, bisa Rp 8 juta sampai Rp 15 juta setiap hari setorannya," ujar keluarga korban Syafrudin di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019).
Syafrudin juga mengatakan, korban diduga menjadi korban perampokan lantaran membawa uang jutaan rupiah setiap harinya.
"Mungkin dirampok ya, barang-barangnya gak ada handphonenya, tasnya, uang setorannya juga. Tapi gak tahu juga apa uangnya sudah disetor terus dia dirampok pas pulang ke rumah, atau ada yang dendam," katanya.
Syafrudin mengatakan, korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
"Anaknya dua, sekarang istrinya juga lagi di RS Polri Kramat Jati. Katanya korban mau diotopsi atau visum gitu saya gak ngerti," pungkasnya.
Polisi Temukan Tanda Kekerasan
Polisi menemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada jasad pria yang ditemukan tergeletak di area kebun pisang Jalan Pulo Mangga, Grogol, Limo, Kota Depok.
Hal tersebut, disampaikan oleh Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah ketika mendatangi lokasi kejadian.
"Dari hasil penyelidikan secara kasat mata, ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban tapi kami belum bisa memastikan apakah itu yang menjadi penyebab tewasnya korban ini. Harus melalui proses otopsi dulu," ujar Azis, Rabu (28/8/2019).
Azis mengatakan, terdapat sejumlah luka lebam hingga luka bekas sayatan pada jasad korban.
"Luka lebam, luka sayatan. Ada dibagian leher, wajah, perut, dan kepala korban," tambahnya.
Saat ini, jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna kepentingan otopsi.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa sandal korban, dan juga beberapa pecahan bongkahan batu yang berlumuran darah.
Terkait sejumlah barang milik korban yang hilang, Azis menuturkan saat ini pihaknya masih terus mendalami kejadian tersebut.
Lokasi Penemuan Rawan Begal
Sesosok mayat pria tanpa identitas mengenakan celana jeans berwarna biru dan kaos hitam, menggerkan warga di Jalan Pulo Mangga, Limo, Kota Depok, siang hari ini.
Diduga, mayat tersebut adalah korban pembunuhan motif perampokan lantaran ditemukan luka seperti bekas sabetan senjata tajam dibagian lehernya.
"Perasaan saya ini dirampok, atau gak ada yang dendam," ujar Syafruddin satu diantara sejumlah saudara korban di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019).
Sementara itu, hasil penyelidikan sementara polisi juga menemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
"Dari hasil penyelidikan secara kasat mata, ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban tapi kami belum bisa memastikan apakah itu yang menjadi penyebab tewasnya korban ini. Harus melalui proses otopsi dulu," ujar Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah di lokasi kejadian.
Sementara itu, saudara korban lainnya Suharyadi mengatakan bahwa korban jarang melintas di lokasi kejadian.
"Dia mah jarang lewat sini, pasti lewat jalan raya. Ini kan jalur motong ibaratnya," ujar Suharyadi.
Suharyadi juga mengatakan, sebelumnya juga pernah ditemukan mayat di area kebun pisang lokasi korban ditemukan meninggal dunia.
"Sebelumnya disini juga pernah ada penemuan mayat, sudah dua kali sama yang sekarang," ujar Suharyadi.
• Warga Pluit Digegerkan dengan Penemuan Jasad Lansia yang Sudah Jadi Tengkorak
• Selepas Menikah, Bule Cantik Ungkap Alasan Tinggal Bareng Bambang Petugas PPSU di Austria
• Selepas Menikah, Awan dan Arzum Bakal Tinggal di Austria
• BMKG Prediksi Hari Ini Jakarta Cerah, Kamis (29/8/2019)
Tak hanya menjadi lokasi penemuan mayat, di tempat tersebut juga pernah terjadi peristiwa pembegalan.
"Kemudian juga pernah ada kejadian begal disini, memang seram disini" ungkapnya.
Saking seramnya, Suharyadi menuturkan jarang ada warga yang melintas di lokasi tersebut menjelang malam hari.
Menurut Suharyadi, suasana mistis kental terasa apabila melintas di lokasi tersebut pada malam hari.
"Orang sini juga takut lewat sini malam-malam, seram. Habis maghrib juga sudah sepi gak ada yang berani lewat, paling satu atau dua motor yang lewat," ujarnya. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)