14 Santri di Tangerang Teler Diduga Keracunan Bau Limbah Pabrik, Pemerintah Periksa Kualitas Air
Dinas Lingkungan Hidup mengambil beberapa sampel air tempat para santri mandi, wudhu, hingga minum air.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR KEMIS - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang memeriksa dan meninjau sumber limbah yang diduga menjadi penyebab pingsannya belasan santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Dalam peninjauan tersebut, para staf dari Dinas Lingkungan Hidup mengambil beberapa sampel air tempat para santri mandi, wudhu, hingga minum air.
Kemudian air tersebut dimasukan ke dalam jeriken berwarna putih yang kemudian dikocok-kocok untuk melihat tingkat kebersihannya.
• Pabrik Produksi Bau Tidak Sedap Diduga Penyebab 14 Santri Tangerang Asma Terancam Kena Sanksi
Terpantau setidaknya ada empat jeriken yang dibawah DLH untuk mengambil sumber air dekat pondok pesantren tersebut.
"Ini diambil dulu untuk periksa di lab, baru ambil airnya dulu. Kita bawa empat jeriken isinya setidaknya ada 1 liter," ungkap Sendi staf DLH saat ditemui di lapangan, Jumat (31/8/2019).
Sumber air tersebut pun diambil dari beberapa titik yang berbeda karena dianggap berasal dari tempat yang berbeda pula.
Nantinya, hasil laboratorium kebersihan air di Pondok Pesantren Nurul Hikmah akan bisa keluar setidaknya 14 hari kerja.
"Nanti hasilnya baru bisa ketahuan 14 hari kerja dari sekarang," kata Sendi.
Sebelumnya, 14 santri tiba-tiba saja pingsan, lemas, muntah-muntah, hingga sesak nafas diduga menghirup aroma tidak sedap dari limbah pabrik yang tidak jauh dari ponpes itu.
Kejadian berlangsung pukul 19.00 WIB hari Rabu (28/8/2019) saat puluhan santri sedang mengaji usai menjalankan Salat Maghrib.
Wakapolresta Tangerang, AKBP Komarudin menjelaskan semua santri yang sakit langsung dilarikan ke Puskemsas terdekat karena tidak bisa tertangani di ponpes.
"Dilarikan ke puskesmas untuk dapat tindakan lebih lanjut. Indikasi sementara itu mereka alami sesak nafas yang kemudian diambil langkah-langkah tindak lanjut kita cari informasinya, telusuri penyebab dari sesak nafas itu," jelas Komarudin di Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Kabupaten Tangerang, Kamis (29/8/2019).
Komarudin mengatakan, jajarannya mencurigai salah satu pabrik yang jaraknya sangat dekat dengan Pondok Pesantren Nurul Hikmah karena bau yang sangat jelas.
"Kecurigaan sementara bau dari salah satu pabrik yang setelah kita cek jaraknya sekitar 1 kilometer, dan lokasi ini padat penduduk yang harusnya terpapar juga terdampak dari bau it. Makanya masih kita dalami terus," ucap Komarudin.