Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang

Gelisah dan Tak Langsung Percaya Suaminya Jadi Korban Kecelakaan Maut, Ini yang Menyadarkan Ratna

"Saya sebagai istri walau mulai enggak enak perasaan saya dan gelisah saya tetep enggak percaya dan masih ngiranya bohong," kata Ratna.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Ratna (34) istri korban menunjukan foto mendiang suaminya yang menjadi satu dari delapan korban meninggal dunia kecelakaan Tol Cipularang, Selasa (3/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, SEPATAN - Korban kecelakaan maut di Tol Cipularang KM91, Jawa Barat arah Jakarta dari Bandung memakan korban jiwa, satu diantaranya merupakan warga Tangerang.

Iwan (34) merupakan satu dari delapan korban jiwa kecelakaan maut di Tol Cipularang, Jawa Barat.

Pria yang meninggalkan satu putranya tersebut merupakan sopir pikap yang mengangkut plastik sebelum diseruduk langsung oleh truk yang remnya blong.

Istri Iwan, Ratna (34) mengatakan dirinya sempat tidak percaya dengan kabar bahwa suaminya ikut menjadi korban kecelakaan di Tol Cipularang KM91 pada Senin (2/9/2019).

"Saya sebagai istri walau mulai enggak enak perasaan saya dan gelisah saya tetep enggak percaya dan masih ngiranya bohong aja kalau begitu," kata Ratna saat ditemui di kediamannya kawasan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Selasa (3/9/2019).

Saat menghentikan aktivitasnya yang sedang membersihkan dapur, ia juga mendengar adanya kecelakaan beruntun melalui saluran televisi.

Namun, ternyata tidak cukup untuk membuat Ratna mempercayai kabar burung yang menimpa mendiang suaminya.

Antara tidak percaya dan gelisah, muka Ratna memerah karena sedih menceritakan pengalamannya.

Seiring waktu berjalan, banyak media online yang memberitakan nama korban yang di dalamnya ada nama Iwan.

"Baru saya percaya dan langsung istighfar. Mungkin sudah takdir Allah SWT," kata Ratna.

Ia juga mendapatkan bahwa jenazah suaminya sudah ditaruh di rumah sakit yang berlokasi di Purwakarta.

"Ada keluarga saya yang berangkat ke sana (Purwakarta). Setelah selesai identifikasi jenazah suami saya sudah boleh dibawa untuk dimakamkan," terang Ratna.

Pantauan dilokasi, suasa rumah duka mulai dipadati para pelayat dari tetangga sekitar.

Ratna menjelaskan, dalam peristiwa itu suaminya hendak pulang ke Kabupaten Tangerang usai mengirim gelas plastik dari wilayah Bandung.

Iwan mengemudikan truk ditemani temannya yang saat ini dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Saat melihat jenazah suaminya, Ratna melihat terdapat sejumlah luka di bagian kaki, paha, tangan, dan muka yang diduga menjadi penyebab kematiannya.

"Kenek suami saya sampai saat ini masih koma dan masih dirawat di rumah sakit," tutup Ratna.

Diketahui, jenazah Iwan dibawa menuju rumah duka dan sampai pada rumah duka sekira pukul 06.00 WIB menggunakan ambulans.

Jenazah Iwan pun sudah dimakamkan di TPU Tanggulun pada pukul 09.00 WIB.

Pesan terakhir

Sopir pikap kecelakaan maut di Top Cipularang KM91 arah Jakarta dari Bandung turut menjadi korban meninggal.

Diketahui korban bernama Iwan Bin Nisin itu merupakan sopir mobil pikap yang ikut menjadi korban meninggal pada kecelakaan beruntut Tol Cipularang arah Jakarta pada Senin (2/9/2019) kemarin.

Suasana rumah duka korban meninggal kecelakaan tol Cipularang di kawasan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Selasa (3/9/2019).
Suasana rumah duka korban meninggal kecelakaan tol Cipularang di kawasan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Selasa (3/9/2019). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Saat TribunJakarta.com, menyambangi kediamannya di Kampung Tanggulun RT01/03, Desa Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, suasana duka langsung terasa.

Dari informasi yang didapatkan, Iwan meninggal setelah mengalami luka di bagian dada dan kakinya akibat benturan keras.

Istri korban bernama Ratna (34) mengatakan, suaminya tersebut hendak kembali ke Tangerang setelah menunaikan kewajibannya mengantar barang di Bandung, Jawa Barat.

Sebelum kejadian yang memisahkan mereka berdua, Iwan ternyata sempat mengunggah foto yang menunjukan suasana Tol Cipularang sebelum kecelakaan.

Ratna langsung teringat pesan mendiang suaminya yang berpesan untuk menjaga ibunya.

Lantaran, Iwan khawatir kalau dirinya tidak akan kembali lagi ke Tangerang.

"Saya langsung ingat pesan suami saya yang bilang gak pulang ke Tangerang. Pas ingat saya langsung gelisah," ujar Ratna yang ditemui di kediamannya, Selasa (3/9/2019).

Siang bolong saat Ratna sedang merapihkan dapur tiba-tiba saja mendengar siaran di televisi yang mengatakan ada kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.

Sontak, Ratna merasa ada yang janggal pada perasaannya.

"Pas denger ada kecelakaan, saya mulai khawatir. Pas saya nanya-nanya sama teman-temannya yang kebetulan kerja di pabrik itu, mereka bilang engga ada informasi apa-apa. Tapi tetap enggak tenang," ungkapnya.

Sekira pukul 19.00 WIB, Ratna akhirnya mendapati kalau suaminya ternyata menjadi satu dari delapan korban jiwa dalam kecelakaan mau kemarin.

Keluarga pun langsung berangkat ke Purwakarta untuk mengurus berkas dan membawa jenazah Iwan.

"Saya sudah lemas, engga tahu lagi harus gimana, yang pergi ke Purwakarta itu ayah saya, adik suami," kata Ratna.

Menurut Ratna, jenazah mendiang suami dibawa menuju rumah duka dan sampai pada rumah duka sekira pukul 06.00 WIB menggunakan ambulans.

Jenazah diketahui sudah dimakamkan di TPU Tanggulun pada pukul 09.00 WIB.

Sopir Truk Tak Kabur

Situasi terkini lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipulang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, arah Bandung ke Jakarta, Senin (2/9/2019). Sebuah truk terguling. (TribunJabar/Erry Chandra)
Situasi terkini lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipulang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, arah Bandung ke Jakarta, Senin (2/9/2019). Sebuah truk terguling. (TribunJabar/Erry Chandra) (TribunJabar/Erry Chandra)

Tidak ada sopir truk yang kabur dalam peristiwa kecelakaan beruntun di KM 91+200 Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).

Sopir truk yang terguling di badan jalan diketahui bernama bernama Dedi.

"Sopir truk yang paling depan meninggal dunia di tempat. Berinisial Dh (53)," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko via ponselnya, Selasa (3/9/2019).

Seperti diketahui, dalam rekaman video kejadian, setelah sopir truk yang dibawa Dh terguling, tiba-tiba dari belakang ada dump truck serupa menyeruduk antrean kendaraan yang terhenti karena truk milik Dh terguling.

Belakangan diketahui, sopir truk yang menyeruduk itu bernama Subhana (43).

"Sopir truk yang belakang itu karena kemarin kami fokus proses evakuasi korban. Yang bersangkutan termasuk yang dievakuasi," ujar Trunoyudo.

Kemarin, Subhana bersama istriny‎a masih berada di RS MH Thamrin. Subhana tampak mengalami luka-luka di kepala hingga tangan.

Mani (39) istri Subhana mengaku mengenali Dedi. Sebelum kecelakaan, keduanya sempat berjalan beriringan.

"Iya kami berangkat bareng dari Cianjur. Kalau pak Dedi meninggal, saya lihat di kamar jenazah," ujar dia.

Rekayasa Lalu Lintas

Petugas kepolisian saat melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Selasa (3/9/2019).
Petugas kepolisian saat melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Selasa (3/9/2019). (TribunJabar/istimewa)

Polisi dan pihak terkait gelar olah TKP kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91 Desa Pasirmunjul, Sukatani, Purwakarta, PT Jasa Marga lakukan rekayasa arus lalu lintas, Selasa (3/9/2019).

Kecelakaan yang melibatkan puluhan mobil itu mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.

Dengan demikian, pihak kepolisian bertekad untuk mencari fakta-fakta atau penyebab utama kecelakaan yang terjadi pada Senin (2/9/2019) siang tersebut.

Demi kelancaran olah TKP, sterilisasi jalur perlu dilakukan agar tidak ada kendaraan yang mengganggu prosesnya.

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru, menyebut rekayasa lalu lintas diberlakukan di sekitar lokasi kejadian.

"Jasa Marga bersama pihak Kepolisian kembali meberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow yang dimulai sejak KM 96 sampai KM 90 Tol Cipularang," kata Dwimawan Heru melalui pesan yang diterima.

Rekayasa arus lalin berupa contraflow atau lawan arus tersebut diberlakukan sekitar pukul 09.20 WIB.

Diketahui, jalur arah Bandung menuju Jakarta di sekitar lokasi kecelakaan ditutup total sementara.

Demi kelancaran arus lalu lintas lainnya, Jasa Marga bersama pihak terkait memberlakukan pengalihan arus lalin.

"Bagi pengguna jalan dari arah Bandung ke arah Jakarta dapat keluar di Gerbang Tol Cikamuning dan masuk kembali lagi ke Jalan Tol Cipularang melalui GT Jatiluhur," ujar dia.

Pada kesempatan itu, atas nama PT Jasa Marga, Dwimawan memohon maaf kepada para pengguna jalan tol atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan atas pengalihan lalu lintas yang dilakukan.

Sekaligus mengimbau kepada pada pengendara untuk tetap fokus berkendara di jalan.

Menaati peraturan lalulintas dan memenuhi kecepatan minimum berkendara di jalan tol adalah salah satu cara untuk berhati-hati dalam berkendara.

"Memperhatikan rambu-rambu serta arahan petugas, terutama menjelang titik awal contraflow yang diberlakukan," ucapnya menambahkan.

Contraflow Tol Cipularang

Olah TKP laka maut Tol Cipularang di Km 91.200 Jalur B (Bandung arah Jakarta) Jalan Tol Cipularang di Desa Cibodas Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Selasa (3/9/2019) pagi.
Olah TKP laka maut Tol Cipularang di Km 91.200 Jalur B (Bandung arah Jakarta) Jalan Tol Cipularang di Desa Cibodas Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Selasa (3/9/2019) pagi. (TribunJabar/handout)

Akibat kecelakaan maut di tol Cipularang yang menewaskan delapan orang, hingga hari Selasa (3/9/2019) masih diberlakukan rekayasa lalulintas contra flow.

Contra flow ini dilakukan dari Jalan Tol Cipularang arah Bandung menuju Jakarta mulai Km 96 hingga Km 90 +200.

Rekayasa arus lalin berupa contraflow atau lawan arus tersebut diberlakukan sekitar pukul 09.20 WIB.

Demi kelancaran arus lalu lintas lainnya, Jasa Marga bersama pihak terkait memberlakukan pengalihan arus lalin.

"Bagi pengguna jalan dari arah Bandung ke arah Jakarta dapat keluar di Gerbang Tol Cikamuning dan masuk kembali lagi ke Jalan Tol Cipularang melalui GT Jatiluhur," ujar dia.

Pantauan Tribun Jabar siang ini pukul 10.30 WIB, contra flow ini dilakukan karena petugas kepolisian dan Dishub masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian tepatnya di KM 92.

Terlihat puluhan petugas kepolisian xan Dinas Perhubungan sedang mempersiapkan olah TKP.

Belasan jurnalis dari berbagai media juga berada di lokasi untuk meliput.

Sementara itu, 20 kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun sudah dievakuasi dari badan jalan.

Contra flow ini menggunakan satu lajur jalan tol arah Jakarta Bandung sepanjang 6 km.

Kendaraan dari arah Jakarta- Bandung sedikit tersendat karena pengendara berjalan perlahan di sekitar lokasi kecelakaan maut.

Secara keseluruhan, perjalanan dari arah Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya pada Selasa siang ini lancar.

Olah TKP

Kini, Selasa (3/9/2019), pihak kepolisian tengah menggelar olah TKP kecelakaan Tol Cipularang.

Seperti yang diketahui, kecelakaan beruntun di Tol Cipularang ini memakan korban jiwa.

Ada delapan korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut yang terjadi pada Senin (2/9/2019).

Berikut ini video olah TKP kecelakaan Tol Cupalarang yang disiarkan Kompas TV.

Kronologi

Tabrakan beruntun di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019) berawal dari dam truk yang terguling.

Hal itu disampaikan Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, kepada wartawan saat mendatangi lokasi kecelakaan beruntutun tersebut.

Diduga, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari truk pasir yang mengalami patah as dan terguling di ruas Tol Cipularang arah Jakarta.

"Awalnya adalah dam truk terguling menyebabkan kendaraan di belakangnya mengerem mendadak," ujar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

Kendaraan-kendaraan di belakang truk pun melakukan rem mendadak.

 Sparta Gigit ART Hingga Tewas, Bima Aryo: Ini Tragedi Bagi Kita Semua

 Pembuluh Darah Sobek Digigit Sparta Jadi Sebab Yayan Meninggal Kehilangan 50 Persen Darah di Tubuh

 Reaksi Bima Aryo Saat Sudin KPKP Jakarta Timur Evakuasi 3 Anjingnya

 Ada Anggaran Menginap di Hotel, Pelantikan Anggota DPRD Kota Depok Habiskan Rp 590 juta

 Namun karena kendaraan-kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan kondisi jalan menurun membuat kendaraan di belakang truk tidak mampu menghindar.

"Ada kendaraan dam truk pengangkut tanah terguling sehingga menutupi jalur kendaraan di belakang. Karena ini jalan menurun dan kendaraan kecepatan tinggi, jadi sulit untuk menghindar," ujar Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius.

Nampak secara visual, sejumlah kendaraan nampak dalam kondisi rusak di sekitar ruas jalan.

Beberapa kendaraan nampak terbakar dan menguarkan asap hitam yang membumbung.

Beberapa kendaraan pun nampak bertumpuk dan terlempar hingga keluar ruas jalan tol.

Sekitar 21 kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun ini. (TribunJabar.id)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved