Anies Baswedan Sebut Pelindo Halangi Pemprov DKI Bersihkan Sampah di Kampung Bengek

"Petugas kita bisa masuk Sabtu-Minggu kemarin membersihkan, tapi hari Senin mereka mau masuk enggak boleh lagi," ujarnya di Balai Kota, Gambir

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II sempat menghalangi petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI yang ingin membersihkan sampah menumpuk di Kampung Bengek, Penjaringan, Jakarta Pusat.

Pasalnya, timbunan sampah dekat permukiman warga itu berada di lahan milik PT. Pelindo.

"Dinas LH lagi bicara dengan Pelindo karena Pelindo menghalangi petugas kita masuk," kata Anies Baswedan, Rabu (4/9/2019).

Penghadangan petugas Dinas LH yang ingin membersihkan tumpukan sampah ini terjadi pada Senin (2/9/2019) kemarin.

"Petugas kita bisa masuk Sabtu-Minggu kemarin membersihkan, tapi hari Senin mereka mau masuk enggak boleh lagi," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Dijelaskan Anies, Pemprov DKI sendiri sebenarnya ingin mengambil tanggungjawab membersihkan tumpukan sampah yang berada di lahan milik Pelindo itu.

Oleh karenanya, Dinas LH mengerahkan sejumlah petugas untuk membersihkan lautan sampah tersebut.

"Kita itu mau ambil tanggungjawab kalau anda enggak bisa bersihkan ya kami bersihkan. Kalau anda bisa bersihkan, kami akan periksa saja sudah bersih belum," kata Anies.

"Tapi kalau belum ya kami bersihkan, kan baik kita," tambahnya.

Sebelumnya, warga Kampung Bengek mengeluhkan tumpukan sampah yang berada di dekat pemukiman mereka.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Slamet Riyadi menuturkan, total lahan Kampung Bengek yang dipenuhi sampah seluas 1 hektar.

Lautan sampah itu, kata Slamet, berasal dari warga sekitar yang memang sengaja membuang sampah di sana.

Terutama ketika di sana tak sedikit pemulung yang melaksanakan aktivitas pemilahan sampah.

"Ini adalah mungkin sampah, ya sampah dari aktivitas warga, bisa lihat sendiri di sini ada beberapa lapak pemulung, itu adalah sisa dari para pemulung yang membersihkan dari lapaknya sehingga yang bisa dijual mereka jual, lalu sisanya mereka tumpuk saja," kata Slamet.

Dikenal Agresif, Anjing Sparta hanya Diberi Makan oleh Bima Aryo Selama Observasi Rabies

Sempat Ricuh dengan Warga, Satpol PP Robohkan Puluhan Rumah dengan Alat Berat di Puncak Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Harjamukti Depok, Kenakan Cincin Bertuliskan Nina

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved