ART Tewas Diterkam Anjing

Dikenal Agresif, Anjing Sparta hanya Diberi Makan oleh Bima Aryo Selama Observasi Rabies

Sparta, anjing milik presenter Bima Aryo sedang menjalani observasi rabies di Puskeswan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dok Puskeswan Ragunan
Sparta, anjing milik presenter Bima Aryo, di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Sparta, anjing milik presenter Bima Aryo yang menggigit asisten rumah tangga bernama Yayan (35), menjalani observasi rabies.

Observasi itu berlangsung di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Selama observasi, para petugas di Puskeswan dilarang memberi perlakuan apa pun kepada Sparta.

Perginya Guru Idola, Uang Jajan untuk Si Bungsu Hilang di Lokasi Tabrakan, Sempat Cerita Kematian

3 Terdakwa Divonis Bersalah, Audrey Ungkap Isi Chat Saat Diajak Ketemu: Saya Dipandang Sebelah Mata

Nasib Anjing Malinois Belgian Setelah Diobservasi, Bisakah Kembali ke Bima Aryo? Ini Kata Petugas

Anjing berjenis Malinois itu hanya boleh diberi makan dan minum, serta dibersihkan kandangnya.

Khusus pemberian makan dan minum, hanya sang pemilik Bima Aryo yang boleh melakukannya.

Pasalnya, Sparta dikenal sebagai anjing pemburu yang agresif dan hanya menuruti perintah majikannya.

"Pemiliknya (Bima) juga takut. Sparta kan agresif banget nih, kalau perawat hewan nanti masuk, takutnya nanti kena lagi," kata staf Puskeswan dr Onie saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2019).

"Dia (Sparta) hanya nurut sama satu orang ya, tipe anjing yang kayaknya hanya nurut sama satu orang," lanjut dia.

Nantinya, jelas Onie, Bima akan datang setiap hari ke Puskeswan selama masa observasi Sparta.

"Pemilik juga titip pesan jangan ada yang masuk ke kandangnya Sparta selain dia, karena takut kejadian kemarin terulang lagi," ujarnya.

Kisah Kompol Ocha, Polwan Mungil yang Ungkap Penyelundupan 1 Ton Sabu: Rela 6 Jam Tiarap di Pasir

Simon McMenemy Pakai 5 Pemain Naturalisasi Karena Persoalan Mental: Indonesia Masih Kurang

Sebelumnya, salah satu anjing Bima berjenis Malinois menggigit asisten rumah tangganya bernama Yayan hingga tewas, Jumat (30/8/2019).

Yayan meninggal dunia setelah mengalami luka gigitan di bagian leher dan dada.

Jika Positif Rabies, Anjing Milik Presenter Bima Aryo akan Mati dalam 14 Hari

Selama 14 hari kedepan sejak menggigit Yayan (35) hingga tewas pada Jumat (30/9/2019), anjing milik presenter Bima Aryo menjalani observasi rabies.

Observasi itu dilakukan di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Terdapat dua anjing milik Bima yang diobservasi, yakni Sparta dan Anubis. Sebab, sampai saat ini belum diketahui anjing mana yang menggigit Yayan hingga tewas.

Staf Puskeswan dr Onie mengatakan, jika dalam 14 hari Sparta atau Anubis mati, maka anjing itu dipastikan mengidap rabies.

"Bahkan sebelum 14 hari setelah menggigit biasanya sudah mati kalau memang rabies," kata Onie saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2019).

"Sebaliknya, kalau dia (anjing) baik-baik saja dalam 14 hari, berarti negatif (rabies)," jelas dia.

Andaikata Sparta atau Anubis mati, lanjut dia, maka pihak Puskeswan bakal mengambil otak anjing tersebut.

"Setelah itu dicek rabies, ada cek lab, hasilnya positif atau negatif," tutur Onie.

Sebelumnya, salah satu anjing Bima berjenis Malinois menggigit asisten rumah tangganya bernama Yayan hingga tewas.

Yayan meninggal dunia setelah mengalami luka gigitan di bagian leher dan dada.

Jalani Observasi Rabies, Anjing Presenter Bima Aryo hanya Boleh Diberi Makan dan Minum

Dua anjing milik presenter Bima Aryo, Sparta dan Anubis, tengah menjalani observasi rabies di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kedua anjing berjenis Malinois Belgia itu akan menjalani observasi hingga 14 hari ke depan.

"Tapi kita hitungnya dari tanggal dia menggigit, itu tanggal 31 Agustus. Berarti di sini sampai 13 September 2019," kata dr Onie, Staf Puskeswan, saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2019).

Ia pun menjelaskan apa saja yang dilakukan terhadap Sparta dan Nubi selama masa observasi.

Onie mengatakan, tidak boleh ada perlakuan apa pun terhadap kedua anjing tersebut selain memberikan makan dan minum, serta membersihkan kandang.

Sekilas Sosok Bima Aryo, Pemilik yang Anjingnya Gigit ART Sampai Meninggal

"Jadi memang tidak boleh ada perlakuan apa pun ya," tutue Onie.

Lebih lanjut, Onie memastikan jika Sparta dan Anubis sudah disuntik vaksin rabies pada 2018.

Saat ini, Onie mengatakan jika kondisi Sparta dan Anubis dalam keadaan sehat.

"Tapi memang kan dia hewan agresif, jadi kita lewat depan kandangnya pun dia seperti mau menyerang," ujarnya.

Sudah berencana dipindahkan 

ejadian naas menimpa Yayan (35) tewas diterkam anjing majikannya.

Yayan yang tak lain adalah asisten rumah tangga di rumah tersebut meninggal karena kehabisan darah.

Anjing bernama Sparta itu menggigit pas di bagian pembuluh darah di leher Yayan.

Diketahui, anjing tersebut milik presenter ternama bernama Bima Aryo.

Bima Aryo mempunyai beberapa anjing peliharaan di rumah orangtuanya di Jalan Langgar RT 04/04 Keluarahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung.

Sebelum kejadian, presenter My Trip My Adventure itu telah berencana memindahkan seluruh anjinya termasuk Sparta.

Hal itu diungkapkan oleh sahabat Bima Aryo, Haikal yang juga mengenal beberapa anjing peliharaan sahabatnya itu.

Rencananya Sparta akan dipindahkan selepas Bima Aryo menikah pada Minggu (1/9/2019).

Namun belum terealisasikan, Sparta lebih dulu menyerang Yayan pada Jumat (30/8/2019) hingga tewas.

Merujuk Peraturan Pemerintah Pusat, Anies Baswedan Sebut PKL Boleh Berjualan di Trotoar

Empat Pria Ini Tega Perkosa Gadis Remaja Secara Bergilir, Keluarga Resah Korban Tak Pulang Ke Rumah

Sempat Ricuh dengan Warga, Satpol PP Robohkan Puluhan Rumah dengan Alat Berat di Puncak Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Harjamukti Depok, Kenakan Cincin Bertuliskan Nina

"Dia sebelum ada kejadian ini pun Bima sudah rencana mau pindahin ini (anjing) semua. Dia emang sudah plan (rencana) tempat untuk anjingnya," kata Haikal di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019)

Haikal mengungkap alasan Bima Aryo memindahkan anjing-anjingnya itu.

Ia menuturkan alasannya tak lepas dari rumah tangga yang segera dibangun dan keyakinan Bima Aryo sebagai seorang muslim.

"Bagaimana pun Bima seorang muslim, dia tahu dan dia memang pelan-pelan akan kendaliin itu (pelihara anjing) setelah dia nikah. Tapi kejadian ini (Yayan tewas) pas dia nikah, ini juga jadi ujian buat dia," ujarnya.

Sebagai pemilik Sparta yang menerkam Yayan, Haikal menuturkan Bima merasa bersalah dan tak sepenuhnya dapat berbahagia walau baru menikah.

Haikal menyebut Bima mendapat banyak pelajaran dari musibah yang menimpa Yayan dan permintaan warga RT 04 yang menolak keberadaan seluruh anjingnya.

Protes warga yang membuat tiga anjing Bima dievakuasi jajaran Sudin KPKP Jakarta Timur siang tadi dinilai Haikal jadi pelajaran bagi pecinta anjing dalam menghadapi tetangga.

"Kedepannya mungkin akan lebih hati-hati lagi, dan dia bakal pindahin anjingnya. Dia pasti akan lebih aware (peduli) sama lingkungan, akan lebih lagi. Dia enggak akan lagi bikin anjing bisa berinteraksi dengan orang," tuturnya.

Warga di Jalan Langgar RT 04/RW 04 Kelurahan Cilangkap sempat mendengar jerit permintaan tolong Yayan sekira pukul 19.00 WIB.

Ketua RT 04 Meidi mengatakan jerit permintaan tolong asisten rumah tangga yang baru bekerja di kediaman orang tua presenter Bima Aryo terdengar bersamaan suara nyalak.

Merujuk keterangan dari warganya, suara jerit permintaan tolong Yayan yang diterkam anjing berjenis Malinois bernama Sparta terdengar tak sampai satu menit.

"Warga yang tinggal dekat lokasi mendengar suara minta tolong korban dan suara gonggong anjing. Tapi enggak sampai satu menit suaranya menghilang," kata Meidi diCipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019).

Kala suara Yayan yang meninggal akibat kehabisan darah karena pembuluh darah arteri karotisnya robek menghilang, warga sudah menaruh curiga.

Namun Meidi tak menyangka hilangnya suara permintaan tolong karena nyawa Yayan sudah kritis dan akhirnya meninggal di perjalanan menuju RS Adhyaksa.

"Warga sudah kepikiran kalau anjingnya menggigit lagi, karena sebelumnya memang sudah pernah gigit. Tapi kita enggak menyangka kalau sampai ada korban jiwa," ujarnya.

Selain TD (72) yang meminta Yayan membuka kandang Sparta, Meidi menyebut suami TD yakni HS (73) dan Bima sendiri saat kejadian berada di rumah.

Namun pihak keluarga Bima memilih tak meminta bantuan warga dan tak melaporkan insiden yang terjadi kepada pihak RT dan RW setempat.

"Enggak lama suara hilang ada mobil keluar dari rumah, tapi saya enggak tahu siapa yang bawa mobil. Saya tahu ada yang meninggal pas dikabari sama Bhabinkamtibmas," tuturnya.

Pernyataan Meidi bahwa jerit permintaan tolong Yayan hilang tak sampai satu menit sesuai dengan perkiraan waktu tewasnya Yayan dari pihak RS Polri Kramat Jati.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan pendarahan akibat robeknya pembuluh darah arteri karotis memang tak berlangsung tak sampai satu menit.

Pasalnya pembuluh darah arteri karotis memang terhubung dengan jantung sehingga jumlah darah yang keluar mencapai 2,5 liter.

"Jantung berdetak bisa 100 kali per menit, kalau satu menit keluar satu kali semprot 100 cc. Berarti enggak sampai satu menit sudah mati," jelas Edy.

Sparta dilatih untuk tak menyerang sembarang orang

Haikal mengatakan Sparta yang kini dalam penanganan Sudin KPKP Jakarta Timur sudah dipelihara selama tiga tahun dan dilatih agar tak sembarang menyerang orang.

"Dari kecil Sparta memang sama Bima. Dan saya tahu persis Sparta itu baik, enggak yang anjing attacking ke orang sembarang. Karena Bima didiknya memang baik, enggak kayak gimana-gimana," kata Haikal Selasa (3/9/2019).

Meski menurut keterangan warga di Jalan Langgar RT 04/RW 04 Kelurahan Cilangkap tempat Bima tinggal Sparta disebut sudah menyerang 10 orang sebelum Yayan.

Haikal yang mengaku sudah mengenal Sparta yakin anjing yang menerkam Yayan hingga tewas kehabisan darah itu tidak seganas anggapan warga RT 04.

Namun bila dibanding anjing Bima lainnya bernama Anubis yang juga termasuk anjing pemburu, dia mengaku Sparta terbilang sulit akrab dengan orang lain.

"Memang anjing proteksi, tapi Sparta tuh enggak dididik untuk menyerang orang yang enggak dia kenal. Kalau mengikuti di (acara) Hitam Putih atau di mana, dia dilepas tanpa mouth protector," ujarnya.

Menurutnya sekalipun Sparta berhadapan dengan orang tak dikenal, ketika Bima memerintahkan agar diam Sparta dipastikan mematuhi perintah.

Haikal menyebut hal berbeda baru dapat terjadi bila ada orang tak dikenal yang hendak menyerang presenter program petualangan berkepala pelontos itu.

"Misalnya ada orang di depan dia, kalau Bima bilang stay dia akan stay. Dia enggak akan serang. Kecuali orang ini coba mendekati Bima, maka dia (Sparta) serang. Karena itu sudah jadi sifat dasar Belgian Malinois ini," tuturnya.

Pun yakin Sparta sudah didik agar tak menyerang sembarang orang, Haikal memaklumi tuntunan warga yang meminta seluruh anjing peliharaan Bima dipindah.

Dia mengaku sudah mendengar informasi bahwa penyebab Yayan tewas karena kehabisan darah akibat pembuluh darah arteri karotis robek dikoyak gigi Sparta.

Sebagai sahabat Haikal telah menyampaikan pendapatnya ke Bima, hasilnya sebagai pemilik Sparta Bima mengaku salah.

"Namanya warga berpreksi itu wajar, pasti. Apalagi sampai ada korban jiwa kan. Tetap saja kalau dibilang salah, secara hukum lo (Bima) salah. Harus mengaku salah. Dia (Bima) bilang gue mengaku salah," lanjut Haikal.

Saat Yayan diterkam Sparta, Haikal mengatakan Bima tak dapat berbuat apa-apa karena sibuk mengurus keperluan pernikahannya sehingga tak berada di rumah.

Kepada Haikal, Bima menyatakan bersalah dan siap bertanggung jawab kepada keluarga Yayan yang suaminya, Enjang juga bekerja jadi ART orang tua Bima.

"Dia (Bima) merasa ini satu kelalaian, cuman ya bertepatan dengan dalam keadaan mau menikah. Dia enggak bisa tinggal (di rumah), itu sudah di luar unpredictablenya Bima lah. Dia menyesal, sebisa mungkin dia akan coba bertanggung jawab," sambung dia. 

Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Timur, Irma Budiyani menyatakan pemilik anjing telah lalai.

Pemilik sekaligus majikan tempat Yayan bekerja jadi asisten rumah tangga (ART) lalai karena menyuruh korban membuka kandang anjing berjenis Malinois bernama Sparta.

Padahal seorang pemilik harusnya tahu Sparta termasuk anjing pemburu yang hanya mematuhi perintah majikan atau pelatihnya dan menyerang orang tak dikenal.

Follow juga:

"Berarti kan dia enggak menjaga anjingnya dengan baik, sampai menggigit, mencelakakan orang. Salah, kalau sudah mematikan bisa dipidana. Karena sampai menghilangkan nyawa," kata Irma di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (2/9/2019).

Dalam Perda nomor 11 tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeliharaan Anjing sebenarnya sudah diatur tanggung jawab pemilik ketika anjing miliknya menyerang orang lain.

Irma menuturkan pemilik wajib menanggung seluruh biaya pengobatan korban luka yang digigit anjing miliknya sampai sepenuhnya pulih.

"Kalau memang dia (anjing menggigit orang) dibdalam kandang enggak kena (melanggar Perda). Tapi yang itu (Yayan) kan di luar kandang. Menggigit orang di luar kandang, bisa dipidana," ujarnya.

Irma menyesalkan musibah yang menimpa Yayan karena sebelumnya pernah menangani Sparta saat menggigit satu kuli bangunan tahun 2018.

Menurutnya Bimo Aryo selaku pemilik yang meminta Sudin KPKP Jakarta Timur agar Sparta diobservasi paham karakter jenis anjing Malinois dengan baik.

"Jadi setiap ada laporan ada masyarakat yang digigit anjing kami langsung meminta pemilik untuk membawa peliharaannya ke kami agar diobservasi terkait adanya potensi rabies," tuturnya.

Pasalnya observasi seharusnya dilakukan di kantor Sudin KPKP Jakarta Timur, bukan di kediaman pemilik sebagaimana yang dilakukan terhadap Sparta tahun 2018.

Irma mengakui observasi Sparta berbeda sesuai permintaan pria berkepala pelontos yang kondang sebagai presenter program petualangan di satu televisi swasta.

"Pemilik (Bimo Aryo) bilang lebih baik observasi di lokasi. Karena anjing ini tidak bersahabat dengan siapa-siapa. Takutnya petugas nanti yang digigit. Jadi petugas kami yang datang ke sini didampingi pemiliknya," lanjut Irma.

Sudin KPKP Jakarta Timur pun akhirnya setuju dengan saran Bimo selaku pemilik agar observasi Sparta dilakukan di kediamannya, Jalan Langgar RT 04/RW 04 Kelurahan Cilangkap.

Hasilnya, Sparta yang termasuk anjing dengan perawatan khusus dan menurut warga sekitar sudah menggigit 10 orang dinyatakan tak terjangkit rabies.

"Kami memang belum tahu kalau sekarang itu ada ditemukan virus rabies atau tidak. Kami baru akan observasi. Tapi sepertinya kecil kemungkinan kalau ada rabies karena ini anjing terawat dan mahal, perawatannya pun tidak bisa main-main," sambung dia.

Sayang jajaran Sudin KPKP Jakarta Timur yang menyambangi kediaman Bimo pada Senin (2/9/2019) harus pulang dengan tangan hampa karena ketiadaan penghuni rumah.

Dia berharap Sparta lekas dievakuasi guna menghindari bertambahnya korban luka yang sebelumnya ditanggung pemilik Sparta dan tak membuat laporan ke polisi.

"Kalau bisa kami tiadakan anjing itu. Harusnya hari ini juga. Tapi karena tidak bisa, jadi mungkin besok kami akan kembali lagi," kata Irma.

Sebagai informasi, Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid mengatakan suami Yayan yang juga bekerja jadi ART di rumah yang sama telah melaporkan satu majikannya, yakni TD (72).

Laporan yang diterima Unit Reskrim Polsek Cipayung memungkinkan TD dijerat pasal 359 KUHP tentang Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Seseorang.

TD jadi terlapor karena menyuruh Yayan yang baru dua minggu bekerja jadi ART membuka kandang Sparta dan memberinya makan.

"Sudah buka aja enggak apa kok, kata ibu itu (TD). Padahal pembantu itu sama sekali enggak berani sama anjing itu," kata Abdul.

Meski belum jadi tersangka dan belum diperiksa penyidik, Abdul menyatakan tersangka dalam kasus tewasnya Yayan dimungkinkan bertambah.

Penyidik Unit Reskrim Polsek Cipayung sendiri kini menanti kedatangan TD yang belum bisa diperiksa karena menghadiri hajatan satu anggota keluarganya.

"Kalau memang selama ini (anggota keluarga lain) diduga ikut membantu atau pun mendukung dalam hal itu (kelalaian) bisa (jadi tersangka)," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved