ART Tewas Diterkam Anjing

Sebelum Gigit ART hingga Tewas, Anjing Bima Aryo Sudah Berencana Dipindahkan: Sahabat Ungkap Alasan

Sparta, anjing yang terkam seorang ART Yayan hingga tewas sudah rencana akan dipindahkan sebelum kejadian.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Proses evakuasi ketiga anjing milik Bima Aryo saat dibawa jajaran Sudin KPKP Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019). 

Haikal menyebut Bima mendapat banyak pelajaran dari musibah yang menimpa Yayan dan permintaan warga RT 04 yang menolak keberadaan seluruh anjingnya.

Protes warga yang membuat tiga anjing Bima dievakuasi jajaran Sudin KPKP Jakarta Timur siang tadi dinilai Haikal jadi pelajaran bagi pecinta anjing dalam menghadapi tetangga.

"Kedepannya mungkin akan lebih hati-hati lagi, dan dia bakal pindahin anjingnya. Dia pasti akan lebih aware (peduli) sama lingkungan, akan lebih lagi. Dia enggak akan lagi bikin anjing bisa berinteraksi dengan orang," tuturnya.

Warga di Jalan Langgar RT 04/RW 04 Kelurahan Cilangkap sempat mendengar jerit permintaan tolong Yayan sekira pukul 19.00 WIB.

Ketua RT 04 Meidi mengatakan jerit permintaan tolong asisten rumah tangga yang baru bekerja di kediaman orang tua presenter Bima Aryo terdengar bersamaan suara nyalak.

Merujuk keterangan dari warganya, suara jerit permintaan tolong Yayan yang diterkam anjing berjenis Malinois bernama Sparta terdengar tak sampai satu menit.

"Warga yang tinggal dekat lokasi mendengar suara minta tolong korban dan suara gonggong anjing. Tapi enggak sampai satu menit suaranya menghilang," kata Meidi diCipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019).

Kala suara Yayan yang meninggal akibat kehabisan darah karena pembuluh darah arteri karotisnya robek menghilang, warga sudah menaruh curiga.

Namun Meidi tak menyangka hilangnya suara permintaan tolong karena nyawa Yayan sudah kritis dan akhirnya meninggal di perjalanan menuju RS Adhyaksa.

"Warga sudah kepikiran kalau anjingnya menggigit lagi, karena sebelumnya memang sudah pernah gigit. Tapi kita enggak menyangka kalau sampai ada korban jiwa," ujarnya.

Selain TD (72) yang meminta Yayan membuka kandang Sparta, Meidi menyebut suami TD yakni HS (73) dan Bima sendiri saat kejadian berada di rumah.

Namun pihak keluarga Bima memilih tak meminta bantuan warga dan tak melaporkan insiden yang terjadi kepada pihak RT dan RW setempat.

"Enggak lama suara hilang ada mobil keluar dari rumah, tapi saya enggak tahu siapa yang bawa mobil. Saya tahu ada yang meninggal pas dikabari sama Bhabinkamtibmas," tuturnya.

Pernyataan Meidi bahwa jerit permintaan tolong Yayan hilang tak sampai satu menit sesuai dengan perkiraan waktu tewasnya Yayan dari pihak RS Polri Kramat Jati.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan pendarahan akibat robeknya pembuluh darah arteri karotis memang tak berlangsung tak sampai satu menit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved