Pengakuan Ibunda Amel, Balita yang Matanya Bisa Berubah Warna: Alami 2 Keganjilan saat Hamil

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Belakangan santer diberitakan soal balita yang memiliki bola mata unik.

Balita itu terbilang unik karena terlihat berbeda dengan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Bocah perempuan itu lahir dengan mata yang indah.

Bagaimana tidak, bola mata seorang bocah berusia 2,5 tahun itu dapat berubah warna.

Tak hanya bola mata, bocah asal Kampung Sukamanah, Wates, Kota Bandung itu juga mengalami hal serupa pada rambutnya.

Bocah perempuan itu bernama Amelia Anggraeni atau akrab disapa Amel.

Mata Amel diketahui memiliki empat warna serta dapat berubah sewaktu-waktu tanpa di duga.

Mengutip dari TribunJabar, hal itu dibenarkan oleh Ibunda Amel, Reni Nuryani (32) saat ditemui di kediamannya yang sederhana, Kamis (5/9/2019).

Setelah masuk usia Amel tiga bulan, warna iris matanya mulai tampak berwarna abu-abu.

Perubahan warna mata yang berubah-ubah itu dialami Amelia Anggraeni ketika berusia satu tahun.

• Dibawa untuk Diobservasi, Sparta Anjing Milik Bima Aryo Menangis Berpisah dengan Pemiliknya

• Viral Sabun Cuci Piring Digunakan Mencuci Baju Jadi Lebih Bersih, Ini Penjelasan Peneliti Ahli

"Mulai berubah-ubah warna itu diusia Amel satu tahun," kata Reni sambil menggendong Amel yang mengantuk.

Sekarang ada empat warna, kadang biru, hitam, cokelat, dan abu-abu," imbuhnya.

Meski demikian, Reni mengaku tidak bisa menebak kapan warna mata anak ketiganya ini berubah.

Namun dia dapat memastikan bahwa saat hari sudah malam, warna mata Amel menjadi hitam.

Sedangkan bola mata yang berwana coklat, menurut Rina, jarang terlihat.

Warna yang sering muncul itu abu-abu dan biru.

Pada awalnya Rina mengaku kaget, atas fenomena yang terjadi terhadap anak ketiganya itu.

"Awalnya kaget. Malah saat lahir, tepatnya di usia dua bulan, warna matanya putih, dikira buta tapi saat dicek ke puskesmas kondisinya normal," ucap dia.

Tidak hanya warna matanya, warna rambutnya pun diakui ibunya sering berubah-ubah.

Perubahan warnanya itu adalah hitam, cokelat dan keemasan.

• Pabrik Esemka Punya Lahan 11 Hektar di Boyolali, Mampu Produksi Mobil 18 Ribu per Tahun

• Anggota DPRD DKI Putri Ketua MPR Dukung Gubernur Anies Izinkan PKL Jualan di Trotoar

Reni Alami Keganjilan saat mengandung

Ibunda Amel, Reni Nuryani mengaku sempat mengalami keganjilan saat mengandung anak ketiganya itu.

Awalnya Reni mengaku tak merasa ada keanehan di masa awal kehamilannya.

Namun, saat kandungannya menginjak usia enam hingga delapan bulan mulai ada kejanggalan yang dirasakan.

Janin yang dikandung Reni tidak bergerak.

Tak hanya itu, keganjilan juga terjadi ketika menjelang kelahiran.

Saat akan melahirkan Amel, Reni mengaku tidak merasa sangat mulas.

Ketika lahir, warna mata Amel berwarna putih.

Reni Nuryani sempat mengira anaknya itu menderita kebutaan.

Namun ketika diperiksa mata Amel berfungsi normal.

• Tahan Laju Mobil hingga Paksa Pengendara Berikan Sesuatu, Begini Aksi Premanisme di Tanah Abang

• Wawancara Dosen Abdul Aziz Dapat Teror: Sekeluarga Sangat sedih, Hari Membahagiakan Jadi Mencekam

Kini Amel tumbuh selayaknya balita kebanyakan.

Keseharian Amel dikenal sebagai anak yang aktif.

"Sejak bangun pagi sampai malam mau tidur, ya terus bergerak, aktif terus enggak mau diem. Normal aja kaya anak kecil gitu, meski jalannya harus ada pegangan," kata dia.

Reni bercerita bahwa tidak ada keanehan yang dialami anaknya.

Meski memiliki bola mata yang dapat berubah-ubah itu.

• Diwarnai Cemburu dan Talak Satu Santi Tewas Ditangan Suaminya, Dipukul dengan Besi Behel

Hanya saja dia keheranan di usia Amel yang telah dua tahun lebih, belum bisa berjalan dengan sempurna.

Reni juga menyebutkan, hal-hal unik tersebut tidak dialami oleh anak Rina lainnya.

Kedua kakak Amel lahir, lahir seperti anak kebanyakan.

"Kakaknya yang paling besar berusia 15 tahun matanya hitam, kakak keduanya berusia tujuh tahun juga matanya hitam, dan adiknya baru empat bulan juga matanya hitam," ujarnya menambahkan.

(Sumber: TribunJakarta/TribunJabar)