Kondisi Rayya Pemeran Pria Vina Garut Sebelum Meninggal: Sulit Berbicara, Tak Bisa Duduk
Kondisi kesehatan Rayya pemeran utama video Vina Garut memburuk sebelum meninggal dunia.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kondisi kesehatan Rayya pemeran utama video Vina Garut memburuk sebelum meninggal dunia.
Rayya harus bolak balik ke rumah sakit karena menderita penyakit komplikasi.
Pengacara Rayya, Soni Sanjaya mengatakan kliennya itu menderita penyakit stroke.
Selain itu, Rayya juga mengidap hepatitis B dan HIV.
Penyakit stroke dan hepatitis B diidap Rayya sebelum ditetapkan sebagai tersangka kasus video Vina Garut.
Karena penyakit stroke, Rayya mengalami kesulitan berbicara dan kelumpuhan bagian kiri badannya.
Ia juga sempat tak bisa duduk dan hanya bisa tergolek di kasur.
Kondisi kesehatan Rayya semakin parah karena penyakit HIV.
"Bicara juga tidak lancar karena stroke. Yang paling parah itu karena HIV-nya," kata Soni Sonjaya di rumah duka, Perumahan Al Kautsar, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Sabtu (7/9/2019).
Sebelum meninggal, Rayya sempat dua kali ke rumah sakit.
Ia juga sempat dirawat selama empat hari hingga akhirnya dipulangkan.

Namun, Rayya kembali ke rumah sakit setelah kondisinya memburuk.
"Pekan lalu empat hari dirawat di rumah sakit. Sempat pulang dulu ke rumah. Terus Rabu kemarin kembali dirawat dan baru pulang kemarin sore," katanya.
Selama sakit, Rayya dirawat oleh ibunya.
Ia juga tinggal di rumah orangtuanya di Perumahan Al Kautsar selama dua bulan.